Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

aditya pratava wrote:


waah bener juga c tapi klo berbicara sudut pandang ma emng susah soalnya sudut pandang tiap orang itu berbeda

tapi dari kuliah epro pak budi pernah bilang " untuk menginginkan sesuatu kita harus siap berkorban" analoginya ya ingin makanan lezat tapi tidak bergizi atau makanan tidak enak tapi bergizi hhee ya cuma kita bisa liat plus minus dari pilihan yang akan kita pilih

Ilmam Mukhlis wrote:


waah itu dia ji yang juga jadi pertanyaan saya, memang konsep WREL ini mungkin sama sperti konsep wifi yang menggunakan transmiter dan receivernya, saya juga mikir unutk transfer gelombang sperti ini artinya memang alat elktronik kita d butuhkan receiver untuk menerima gelombang yang ada,

ya klo mnurut saya jika terjadi kebocoran gas ata konsentrasi udara yang tinggi saya pikir tidak masalah krena yang ad d udara ini bukan gelombang listriknya tapi gelombang magnet yang akan d konversikan menjadi listrik dan pengkonversian itu tentu tidak terjadi d udara

hihi koq pertanyaan bung piji bisa sama dengan yg ad d pikiran saya ya

Day Sri wrote:


waah thx bngeet neh buat comentnya, iya c emng skrng pertentangannya adalah efek dari gelombang elektromagnet yg bisa berdampak pada manusia, maka dari itu dalam hal ini juga intel masih melakukan peneletian untuk menciptkan frekuensi gelombang yang menghasilkan daya EM yg besar tapi beban dari elektromagnetik itu sndri kecil, hmm mngkin gak ya ad frekunsi kyk gini.. ya kan klo daya nya makin besar pasti juga efek beban gelombang nya juga makin besar

tapi briliant juga tuh klo transfer energi dari luar angkasa hhhaa

oooh begitu ya jadi mungkin aj ya klu buat tanaman-tanman tropis ad juga yang menghasilkan energi yang stabil, soalnya kan blom dilakukan penelitian terhadap tanaman tropis...

ok thx mbak nina atas jawabannya ..

hmm klo saya perhatikan di sni yang merespon setiap thread d forum ini hanya anak-anak FT dan sbagian besar FT07,

saya sekadar saran neh alang kah bermanfaatnya jika dalam forum ini yang merespon bukan cuma anak FT, jadi kita juga bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa lain atau bisa berdiskusi dengan dosen dalam forum ini jadi ilmu yang didapat juga tidak tergantung dari kuliah saja

kan sayang aja klo artikel-artikel yang kita tulis ini hanya sebgai tugas aj, dan ramenya juga ya ampe batas pengumpulan tugas.

nah oleh krena itu biar ni forum gak mati saran saya c jangkauan forum ini tidak hanya bagi mahasiswa FT saja tapi juga di buka untuk umum atau harapan saya juga kita bisa menanyakan tentang energi alternatif kepada dosen yang mengerti tentang energi dalam forum ini.



ya kali aja kan salah satu ide artikel kita ini bisa kita realisasikan secara langsung jadi gak cuma sekadar tulisan-tulisan aj..

hhee ya sekadar saran c

aditya pratava wrote:


waaah luar biasa poostingan bung adit 1 ini,,,

generasi muda yang mandiri sperti bung adit inilah yang dibutuhkan masyarakat hhee
bleh juga neh ide-ide sperti ini kita realisasikan sbagai agenda buat divisi PM HMFT

oh ya bung adit mngenai gas buang dari biogass itu sndri gimana? ramah lingkungan gak?
soalanya saya keingat dengan perkataan buang micol "yng terutama bagi energi alternatif itu skrng ini adalah tidak mencemari lingkungan"
nah klo buat biogass ini sndri gmn?

Ilmam Mukhlis/b wrote:


waaah jadi gak usah banyak2 turbin angin lagi ya tapi cukup dengan 1 maglev ini bisa memberikan listrik bagi 750 ribu rumaah.. luaar biasa bung piji jawabannya bener-bener menjawab pertanyaan saya

thx buat jawabaannya nih cendol (klu d sni d baca karma hhee) dlu lah buaat bung piji

aditya pratava wrote:


waah suatu kehormatan neh bung adit mampir d lapak ane hahaha

ok saya akan berusaha menjawab pertanyaannya

Prinsip dasar teknologi WREL ini berhubungan dengan fenomena resonansi.
Sebuah receiver WREL dapat menangkap energi dari sebuah medan magnet dengan bantuan koil, bila dipancarkan dengan frekuensi yang sama dari sebuah transmitter (melalui koil). Agar impedansinya optimal, digunakan gulungan kabel pada kedua sisinya. Receiver juga menentukan sendiri besar arus dan tegangan yang diperlukan sesuai dengan ukurannya.

jadi gini bung adit receiver itu udah nentuin sendiri berapa frekuensi yang diperlukan jadi jalur frekuesinya itu sndiri tidak kacau,
selain itu WREL ini juga mempunya batasan frekuensi yang dipancarkan, jadi daya yang kita gunakan untuk mengaktifkan alat elektronik juga ada batasannya, ya mngkin klu dalam listrik sperti sekring lah, klo dayanya melebihi kapasitas maksimum maka sekringnya putus, nah bedanya dengan WREL, klo dayanya udah maksimum maka kita tidak bisa lagi menyalakan alat elektronik lain, tapi keuntungannya alat elektronik yang udah nyala gak mati. lebih enak kan dibandingin pke listrik ?

ok bung adit smoga jawaban saya ini bisa memuaskan bung adit

Fikri Ferdiana-13307109 wrote:


waah nice question bung fikri,,

ok sejauh mana perkembangan teknologi ini? teknlogi ini pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh intel sejak 2007 kemarin, dan aplikasinya sekarang sendiri berkembang dengan cepat misalnya untuk aplikasi medis seperti untuk mengoperasikan alat pengatur detak jantung atau mengimplementasikan organ-organ buatan.

untuk tranmisi kabel listrik 220 v saya kira bisa, keran prinsip kerja WREL ini berhubungan dengan fenomena resonansi dimana terdapat receiver yang dapat menentukan sendiri besar arus dan tegangan yang diperlukan sesuai dengan ukurannya. Jadi, tidak perlu lagi repot dengan adaptor. Selain itu, transmiter WREL hanya memancarkan energi sebanyak yang diperlukan oleh receiver saja.

memang tranmisi daya magnetik ini menimbulkan efek negatif oleh karena itulah intel berusaha melakukan penelitian untuk membuat frekuensi yang menghasilkan medan magnet yang kuat dengan beban elektromagnetis minimal, yang otomatis dapat meminimalisir efek negatif dari EM dan Saat produk pertama sudah diluncurkan ke pasar, tentunya teknologi WREL ini harus benar-benar aman terhadap manusia.

ok semoga jawaban saya ini dapat menjawab pertanyaan bung fikri...
tq

Beni Kusuma Atmaja wrote:


ya pasti gak smpe sgitunya la bung beni hahahaha
hhaa klu ad enegi alternatif yng berakibat seperti ini ma, mending saya boros energi daripada gunain energi alternatif kyk gni hhaa