Majalah Energi, ...untuk masa depan yang lebih baik...
PLTN untuk luar angkasa
Friday, 04 November 2011 19:28
> Ilustrasi : misi luar angkasa
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama sedang dipertimbangkan untuk digunakan memproduksi listrik di pangkalan berawak atau tak berawak di Bulan, Mars dan planet-planet lain, demikian menurut James E. Werner pimpinan proyek tersebut pada pertemuan 242nd National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) di Denver pada 28 Agustus 2011.
Werner mengatakan bahwa untuk aplikasi luar angkasa ini akan menggunakan teknologi fisi inovatif yang jauh berbeda dari pembangkit listrik tenaga nuklir pada umumnya.
"Orang tidak akan pernah mengenali sistem tenaga fisi ini sebagai reaktor tenaga nuklir. Reaktor itu sendiri mungkin memiliki lebar sekitar 1 ½ meter dan tinggi 2 ½ kaki, seukuran koper tangan. Tidak ada menara pendingin." papar Werner.
Sistem tenaga fisi nuklir tersebut akan kompak, handal, aman dan memungkinkan digunakan untuk pembentukan pos-pos atau habitat di planet lain.
"Teknologi tersebut dapat diterapkan di Bulan, di Mars, atau di mana pun NASA memandang perlu untuk terus berkuasa." lanjut Werner.
Tim NASA dijadwalkan untuk membangun unit demonstrasi pada tahun 2012. Ini merupakan proyek kerjasama antara National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Department of Energy (DOE) Amerika Serikat.
Werner memimpin DOE dalam desain reaktor, pemodelan, pengembangan dan fabrikasi bahan bakar, serta pengembangan pompa listrik kecil untuk sistem pendingin.
Pada masa lalu sel surya dan fuel cell menjadi andalan untuk menghasilkan listrik pada misi ruang angkasa. Namun adanya kemampuan unik dari sistem ini akan dapat mendukung pos-pos berawak di planet lain atau di bulan.
"Perbedaan terbesar antara sel surya dan nuklir adalah bahwa reaktor nuklir dapat menghasilkan energi listrik dalam lingkungan apapun," jelas Werner.
Teknologi fisi nuklir tidak bergantung pada sinar matahari, sehingga mampu memproduksi jumlah listrik yang besar dan stabil pada malam hari atau dalam lingkungan yang keras seperti yang ditemukan di Bulan atau Mars.
"Sebuah sistem fisi nuklir di Bulan bisa menghasilkan 40 kilowatt atau lebih tenaga listrik, kira-kira jumlah yang sama yang dibutuhkan untuk delapan rumah di Bumi." ujar Werner.
Selain itu, Werner juga mengatakan bahwa sistem fisi ini dapat beroperasi di berbagai lokasi seperti dalam kawah, lembah atau gua.
.
Artikel Lainnya
Google : 100 pencarian= 28 menit lampu 60 watt.
Friday, 04 November 2011 15:14
>Ilustrasi Server Google
Google, sebagai perusahaan tekologi informasi paling sukses di dunia, akhirnya membuka dapur. Mereka membicarakan tentang banyaknya listrik yang diperlukan untuk menjalankan YouTube, Gmail, fasilitas pencarian, dan komputasi awan.
"Dalam sebulan, server kami menggunakan lebih sedikit energi per pengguna dibandingkan dengan lampu penerangan selama tiga sjam," kata Urs Hoelzle, Wakil Presiden Infrastruktur Teknis, dalam tulisannya di blog tertanda 12 September 2011.
Sementara itu, The Big Picture, raksasa internet global, menulis di situs Google Green, "Untuk menangani 100 pencarian di pusat data, Google menggunakan jumlah energi yang sama untuk menyalakan bola lampu 60 watt selama 28 menit."
Menurut Google, tiga hari streaming video di YouTube membutuhkan energi yang sama untuk proses pembuatan, pengemasan, dan pengiriman sebuah DVD.
"Kami sudah merancang dan membangun beberapa server dan pusat data yang paling efisien di dunia. Ia menggunakan setengah energi listrik dibandingkan data center pada umumnya," tambah Hoelzle.
Google juga memiliki instalasi panel surya yang besar di kantor pusatnya di kota Mountain View, California, serta telah berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan lainnya untuk membantu menciptakan 1,7 gigawatt listrik 'hijau'.
"Jumlah energi tersebut dapat digunakan untuk melistriki 350.000 rumah, dan jauh melebihi konsumsi operasi kami," papar Hoelzle.
Sumber: google
.
Resensi Buku : "Sustainable Energy — Without the Hot Air"
Friday, 28 October 2011 13:56
> Penulis: David Jc MacKay
> Bahasa: English
> Tebal: 384 halaman
> Penerbit: UIT Cambridge Ltd. (2009)
> Softcopy (gratis): www.withouthotair.com
Buku ini menawarkan dasar pemikiran yang sederhana. Pertama, agar roda kehidupan terus berjalan, konsumsi energi dalam sebuah negara harus dipenuhi oleh sumber-sumber energi yang ada. Kedua, energi fosil bersifat tidak berkelanjutan sehingga harus segera dipikirkan penggantinya. Ketiga, masyarakat mesti bekerja keras untuk menemukan dan mengaplikasikan teknologi untuk mengatasi permasalahan energi yang ada saat ini.
McKay mengajak pembacanya untuk merancang masa depan yang berkelanjutan melalui pemikiran secara kuantitatif. Seperti misalnya ketika berdebat membandingkan antara energi angin dan surya, jika tanpa mengerti tentang potensi, teknologi, dan keekonomiannya, maka yang terjadi hanya lah debat kusir. Pada poin ini MacKay berseberangan dengan kebanyakan media massa yang biasanya terlalu menyederhanakan masalah tanpa menyediakan konteks yang lebih luas, seperti 'hidrogen adalah yang terbaik' atau 'cabut kabel charger telpon ketika tidak digunakan'.
Pertanyaan kunci yang coba dijawab oleh buku ini adalah: Jika masyarakat harus berhenti mengkonsumsi energi fosil, bisakah jumlah penggunaan energi dipertahankan tetap seperti semula, atau standar hidup mesti dikorbankan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bagian pertama dalam buku ini menjelaskan jumlah konsumsi energi di berbagai sektor dan apa saja alternatif energi terbarukan yang tersedia untuk memenuhinya. Yang menarik, MacKay mencoba memprovokasi pembaca dengan membuat ilustrasi yang membandingkan antara total sumber energi terbarukan dan jumlah konsumsi energi; sekedar untuk menyadarkan bahwa jumlah energi terbarukan akan kesulitan untuk 'mengejar' total konsumsi energi saat ini.
Pada bagian kedua, MacKay menampilkan konsep energi berkelanjutan secara lebih detail dan mengajak pembaca untuk mempertanyakan hal-hal mendasar. Dari sisi permintaan, berapa banyak yang bisa dihemat jika menggunakan transportasi massal? Bagaimana dengan mobil listrik? Seberapa besar peran insulasi bangunan? Sedangkan untuk sisi suplai, ia mengajukan pertanyaan seperti: Bagaimana menyikapi energi nuklir? Apakah mungkin mencukupi energi dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya di gurun-gurun Afrika?
MacKay menawarkan beberapa alternatif pemecahan energi untuk negaranya, Inggris. Ia menggunakan beberapa skenario seperti apakah memakai nuklir atau tidak, memakai sumber dari dalam negeri atau impor, dan sebagainya. Kesimpulan yang didapatkan adalah dunia bisa hidup tanpa energi fosil jika masyarakat bersedia mengubah gaya hidup dan mengeluarkan biaya lebih.
MacKay menyajikan materi dengan pintar dan cara yang menggugah, dibumbui dengan pendapat pribadi dan anekdot, serta disertai grafik dan gambar yang informatif. Ketika menulis tentang konsumsi energi, alih-alih mengulas tentang konsumsi energi dalam lingkup negara dengan satuan gigawatt jam per hari, ia memberikan angka konsumsi daya per orang dengan satuan kilowatt jam per hari, sehingga pembaca paham bahwa setiap orang bisa memberikan kontribusi. Ia pun memberikan berbagai tips-tips prakis mengurangi pemakaian energi, sebagian besar diambil dari hal-hal yang telah dilakukan olehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan. Salah satunya Bill Gates, pendiri Microsoft, memberikan pendapat, "Jika seseorang ingin mengetahui secara menyeluruh tentang bagaimana energi digunakan, darimana ia berasal, dan tantangan apa yang akan dihadapi ketika akan menggantinya dengan sumber energi yang baru, maka buku ini wajib dibaca."
Buku ini menawarkan pemahaman yang menyeluruh mengenai energi dan isu pemanasan global. MacKay memberikan resep berbagai resep mujarab bagi pembangunan berkelanjutan agar aspek 3E (energy, environment, dan economy) bisa berjalan beriringan.
Sumber: Majalah Energi Agustus 2011, CBM Hot
.More Articles...
Page 16 of 39