Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Majalah Energi, ...untuk masa depan yang lebih baik...

Potensi Energi Listrik Riau dari Limbah Sawit

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Thursday, 12 January 2012 13:45


>Peta RIAU


Menurut Kabid Ketenagalistrikan Distamben Riau, Ir Abdi Haro, Riau yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas area perkebunan kelapa sawit sekitar 2,1 juta hektare dapat dimanfaatkan limbahnya untuk menghasilkan listrik dengan potensi 100-200 MW.

Abdi menjelaskan bahwa di Riau banyak limbah kelapa sawit yang terbuang percuma, baru sebagian kecil yang dimanfaatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagai campuran untuk pembuatan kompos. Padahal, limbah sawit seperti cangkang sawit, pelepah, tankos dan CPO parit bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik baru terbarukan biomassa,

Hampir di seluruh kabupaten atau kota di Riau memiliki area perkebunan kelapa sawit, dimana sembilan diantaranya memiliki area perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

Menurut Abdi, pemanfaatan energi jangan hanya terpaku pada sumber energi primer, melainkan harus mencari sumber energi baru dan terbarukan seperti limbah kelapa sawit untuk biomassa.

Potensi ini perlu disampaikan pada Dewan Energi Nasional agar segera mengeluarkan kebijakan pemerintah, apakah dalam bentuk PP atau Inpres untuk pengaturan pemanfaatan limbah biomassa yang selama ini sulit didapatkan dari perusahaan pelaku industri sawit dan sejenisnya.

Abdi melanjutkan bahwa pemerintah kabupaten di Riau terutama Distamben setempat masih perlu melakukan pendataan, berapa jumlah limbah kelapa sawit yang diperlukan perusahaan perkebunan sawit dan berapa jumlah yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pembangkit listrik energi terbarukan biomassa.

Sumber: riaupos
.

Artikel Lainnya

Toshiba Bermain Smart Grid

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Wednesday, 11 January 2012 13:35


>Pengiriman Smart Meter 2009-2016 (pikeresearch)


Toshiba,  perusahaan teknologi yang dikenal dengan perangkat elektroniknya, akan masuk ke pasar smart grid di Eropa dan Amerika Serikat. Ini ditandai dengan akuisisi perusahaan teknologi smart grid dari Swiss, Landis + GYR. Toshiba mengumumkan komitmennya sebesar 2,3 miliar USD pada Mei 2011.

Perusahaan asal Swiss tersebut membuat perangkat distribusi listrik, metering, dan software rumah pintar. Dengan demikian, Toshiba akan dapat menjangkau pasar baru di Eropa, AS, Cina, India dan Brasil, di mana Landis + GYR telah memperoleh pengakuan.

Sementara itu, Toshiba dalam bersamaan juga akan menjual perangkat keras yang biasa digunakan pada utilitas gardu, tiang, dan jalur transmisi. Ini adalah langkah pertama dan utama bagi mereka untuk secara langsung mengambil bagian dari bisnis manajemen energi dari sisi konsumen.

"Ini akan menjadi hal yang menarik untuk melihat apa yang bisa dilakukan Toshiba dan Landis + GYR di Asia. Walau pasar yang besar di Cina masih relatif tertutup, vendor smart grid dari luar Cina sendiri biasanya tidak melihat potensi bisnis di sana, tapi 15 sampai 20 perusahaan dapat melihatnya" ujar Bob Gohn, analis pasar dari Pike Research.

Gohn memprediksi, dalam waktu dekat perkembangan smart grid akan berfokus pada perangkat lunak dan layanan jasanya, bukan pada perangkat keras ataupun meteringnya.

Sumber: techcrunch
.
   

Pemimpin Panas Bumi Pada 2020

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Tuesday, 10 January 2012 13:28


>Ilustrasi : Energi Panas Bumi


Amerika Serikat akan menjadi produsen energi panas bumi nomor 1 di dunia. Statistik yang dihasilkan oleh Pike Research, analis pasar energi, mengatakan bahwa sasaran tersebut dapat dicapai dalam 10 tahun mendatang, bahkan kurang.

Menurut laporan penelitian dari Pike Research, total kapasitas panas bumi AS akan mencapai 4,2 gigawatt (GW) pada 2020—meningkat 36 persen dari periode 2010. Ini akan mewakili hampir 30 persen dari kapasitas total daya panas bumi di seluruh dunia pada 2020.

"Saat ini sebagian besar kapasitas (panas bumi) terkonsentrasi hanya pada tujuh negara. Namun kini terdapat dukungan tambahan dari pasar keuangan global dan kerjasama regional oleh lembaga seperti Bank Dunia dan ARGeo. Ini akan mendorong pengembangan kapasitas baru di pasar yang menjanjikan seperti di Kenya, Indonesia, dan Turki," kata Mackinnon Lawrence, analis senior Pike Research.

Energi panas bumi baru-baru ini banyak diabaikan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan, dimana banyak perhatian berfokus pada energi surya dan angin. Namun sebenarnya energi panas bumi ini merupakan satu-satu sumber daya yang tidak menghasilkan gas rumah kaca, tetapi sebaliknya dapat membantu menjebak sejumlah besar gas rumah kaca selama proses ekstraksi panas bumi.

Sementara itu pada tanggal 23 September 2011, Departemen Energi AS menyetujui pinjaman hingga USD 350 juta untuk proyek pembangkit listrik panas bumi di Nevada yang akan menghasilkan 113 megawatt listrik.

Menteri Energi AS, Steven Chu ingin menunjukkan bahwa proyek yang disponsori oleh Ormat Nevada, Inc ini sebagai sinyal bahwa Amerika Serikat ingin tetap menjadi pemimpin global dalam pengembangan energi panas bumi.

Sumber: pikeresearch
.
   

Page 10 of 39

«StartPrev12345678910NextEnd»

Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi