Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Welcome, Guest
Username Password: Remember me

Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK
(1 viewing) (1) Guest
Diskusi seputar bentuk energi baru yang dapat dimanfaatkan
  • Page:
  • 1
  • 2

TOPIC: Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK

Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK 26 Sep 2010 23:58 #476

Tugas1 TF4119-Topik Khusus A (Energi)
Ahmad Fathoni/ 13307020



Dimana ada gula disitu ada semut. Itulah pibahasa yang sering kita dengar sehari-hari. Namun sekarang gula tidak hanya makanan bagi para semut, namun dapat kita manfaatkan untuk menghasilkan energi listrik bagi perangkat-perangkat elektronik. Bisa jadi mengisi ulang baterai telepon seluler (ponsel) atau perangkat elektronik lainnya nantinya tidak perlu lagi menggunakan aliran listrik, tetapi cukup dengan minuman bersoda atau minyak nabati.





Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil. Pasalnya, kini, para ilmuwan Amerika Serikat (AS) tengah mengembangkan perangkat baru mirip baterai dengan sumber energi yang berasal dari gula. Para ilmuwan bidang kimia itu menjabarkan sebuah sel bahan bakar atau baterai ramah lingkungan pertama yang menghasilkan listrik. Teknologi yang terdapat dalam baterai tersebut meniru sistem pembangkit energi biologis pada tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk kali pertamanya, penemuan tersebut dipaparkan dalam Rapat 240 National American Chemical Society (ACS). Ini adalah demonstrasi pertama dari kelas baru biofuell cell atau sel bahan bakar biologi.

Selain itu, ketika dikembangkan lebih lanjut, perangkat tersebut berpotensi menggantikan baterai sekali pakai dan diisi ulang ke dalam beragam jenis perangkat elektronik dan produk-produk lainnya. Baterai tersebut merupakan perangkat pertama yang didasarkan pada salah satu bagian mikroskopis dari miliaran sel yang membentuk tubuh. Sama seperti tubuh manusia yang memiliki organ-organ internal, seperti hati dan jantung, sel-sel yang membentuk tubuh memiliki struktur internal yang disebut organel (organ kecil).

Dalam membuat perangkat baterai biologi itu peneliti mencontoh cara kerja salah satu organel yang paling menakjubkan, yaitu mitokondria. Mitokondria di dalam sel berfungsi mengubah kalori dalam makanan menjadi energi kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk mempertahankan hidup. Organel tersebut menggunakan bahan kimia yang terbentuk dari pencernaan gula dan lemak yang disebut piruvat untuk membuat adenosine triphosphate (ATP). Zat itulah yang mampu menyimpan energi hingga saatnya diperlukan tubuh. Setiap hari, mitokondria yang ada dalam tubuh seseorang dapat memproduksi dan mendaur ulang sejumlah ATP yang kadarnya sama dengan bobot tubuh orang itu. Dari penggambaran itulah dapat diketahui bahwa sistem yang mampu menghasilkan energi dengan dukungan zat gula (glukosa) atau lemak membuka kemungkinan diterapkan pula ke berbagai perangkat elektronik. Artinya, minyak nabati, lemak, atau gula berpeluang menjadi sumber tenaga pada ponsel atau laptop.

Para ilmuwan telah mengembangkan baterai dengan menggunakan bakteri dan enzim (sel bahan bakar) untuk menghasilkan listrik. Sel bahan bakar atau fuel cell memproduksi listrik dari energi kimia. Tidak seperti baterai umumnya, sel bahan bakar tenaganya tidak berkurang dan tidak perlu diisi ulang. Pasalnya, sel tersebut menghasilkan listrik terus-menerus selama bahan bakar dan oksigen tersedia. Bahan bakar yang diperlukan bisa berupa hidrogen, gas alam, dan alkohol. Dengan bahan bakar itulah, sel bahan bakar dapat mengubah energi menjadi listrik. Peneliti telah melakukan uji laboratorium terhadap sel bahan bakar dari mitokondria. Dalam uji itu, mereka menggunakan perangkat yang terdiri dari lapisan tipis mitokondria diapit dua elektroda, termasuk elektroda yang bisa dimasuki gas. Pengujian menunjukkan bahwa listrik diproduksi dengan menggunakan gula atau memasak produk samping sebagai bahan bakar minyak.

Pengaplikasian sel bahan bakar mitokondria terbilang beragam. Selain sebagai sumber listrik pada sensor nirkabel untuk memonitor suhu, sel bahan bakar mitokondria dapat digunakan untuk men deteksi gerak dan memantau lokasi kendaraan. Sel itu juga dapat digunakan sebagai sumber daya untuk sensor berukuran kecil, semisal seukuran prangko yang dirancang untuk mendeteksi bahan peledak tersembunyi. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahan bakar terbarukan bisa langsung digunakan dalam baterai pada suhu ruang untuk mengarah pada teknologi yang lebih efisien daripada pendekatan berbasis logam

Hal tersebut dapat pula menunjukkan bahwa dengan menjembatani bidang biologi dan kimia, manusia dapat mengembangkan produk baterai yang lebih baik dan ramah lingkungan. Sebagai pembuktian keberhasilan konsep yang ini, para peneliti menggunakan prototipe baterai kecil (setara dengan ukuran prangko) untuk mengoperasikan kalkulator genggam. Apabila terus menunjukkan hasil yang baik selama tahap pengujian, baterai pun siap dikomersialkan dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan. Setelah memasuki tahap komersiali sasi, diperkirakan bukan hanya masyarakat sipil yang tertarik pada produk tersebut, melainkan pula kalangan militer. Pihak militer dapat menggunakan “gula” untuk mengisi baterai peralatan elektronik portabel di medan perang dan dalam situasi darurat ketika akses listrik sangat terbatas.Perangkat bisa langsung diisi ulang dengan menambahkan gula yang sumbernya bisa dari mana saja, termasuk tanaman getah. Salah satu contoh perangkat yang bisa menggunakan baterai “gula” ialah sensor jarak jauh untuk mendeteksi senjata biologi dan kimia.Seperti sel bahan bakar lainnya, baterai gula mengandung enzim yang dapat mengubah bahan bakar -dalam hal ini gula- menjadi tenaga listrik dan menyisakan air sebagai produk sampingan utama. Namun, tidak seperti sel bahan bakar lain, semua material yang digunakan untuk membuat baterai gula bersifat biodegradable atau dapat didaur ulang.

Para peneliti mengharapkan kali pertama penerapan “baterai gula” itu pada ponsel. Idealnya charger ponsel akan berisi cartridge khusus yang telah terisi larutan gula. Dengan demikiandiharapkan baterai gula dapat digunakan sebagai pengganti baterai logam dan beracun yang selama ini mengisi berbagai perangkat elektronik portabel.

Sumber
terselubung.blogspot.com/2010/01/baterai...gi-terbaru-masa.html
www.koran-jakarta.com
smayani.wordpress.com
www.infosum.net
www.chem-is-try.org
www.inilah.com/news
Last Edit: 27 Sep 2010 00:35 by Ahmad Fathoni.

Re: Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK 27 Sep 2010 00:51 #480

wah artikelnya sbnernya menarik ya ini gan
tapi mirip sama thread bung arianda
mitokondria ya bung toni? kira2 teknologi yang dipakai untuk mengekstrak mitokondria ini mahal ga? dan feasible ga diaplikasikan di Indonesia?
dan berapa lama nih batere dengan sumber mitokondria ini bisa bertahan? terimakasih bung toni regards!

  • Posts:56
  • Life's Just Too Fun to be Ignored
  • Ilmam Mukhlis
  • Senior Boarder
  • OFFLINE

Re: Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK 27 Sep 2010 01:45 #483

tentunya masih mahal lah
teknologi ini kan belum memasuki tahap komersialisai, dan baru akan dikomersialisasikan dalam 3-5 tahun ke depan
kalau udah dikomersialisasikan tentunya dapat dijualbelikan di indonesia

kalau berapa lama tahannya sih kan udah di dijelaskan
"sel bahan bakar tenaganya tidak berkurang dan tidak perlu diisi ulang. Pasalnya, sel tersebut menghasilkan listrik terus-menerus selama bahan bakar dan oksigen tersedia"

jadi selama ada bahan bakar berupa hidrogen, gas alam, dan alkohol masih ada, baterainya akan tetap bertahan

Re:Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK 27 Sep 2010 22:11 #516

Jadi bakterinya harus selalu disuplai dengan bahan-bahan tertentu agar tidak mati ya? seperti bakteri pengurai dalam biogas?

Namun apakah bakteri tersebut tidak mempunyai batasan umur sehingga asalkan disuplai dengan bahan-bahan tersebut, bakteri tersebut dapat tetap hidup?



Bantu comment ya
Saat ini bukan hanya ada pikohidro atau mikrohidro lho. Tapi ada juga mikronuklir !!
Silahkan kunjungi majalahenergi.com/forum/Bentuk-Energi-Ba...uklir--PLTN-Mini#495

Re:Baterai Gula; dimana ada gula disitu ada ENERGI LISTRIK 28 Sep 2010 02:36 #534

yang dimaksud dengan sel bahan bakar = bakteri dan enzim
disana dijelaskan bahwa " sel bahan bakar tenaganya tidak berkurang dan tidak perlu diisi ulang"
jadi kayanya sel bahan bakarnya (bakteri) g perlu diapa2in juga bakalan hidup terus
yang perlu diisi ulang sih cuma bahan bakarnya aja
  • Page:
  • 1
  • 2
Time to create page: 0.33 seconds
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi