Puput Nomundi S. wrote:
kyaa, iimuuut
btw dari segi resiko apakah sama ama PLTN yang gedenya? bisa tolong dijelasin?
Imutkan? makasi...
Jadi dari segi resiko tentunya jauh lebih kecil dibandingkan dengan PLTN yang mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar. Karena PLTN yang lebih besar akan mempunyai bahan bakar radioaktif yang jauh lebih banyak. Sedangkan bahan radioaktif yang dgunakan oleh PLTN mini sangat kecil.
Selain itu PLTN mini tersebut juga dilengkapi mode penghancur otomatis apabila terjadi kegagalan sistem. Penghancur otomatis itu akan membakar dirinya sendiri sehingga mengurangi efek dari radioaktif yang ada. Selain itu desain NuScale tidak mengharuskan adanya pompa pendingin reaktor, sementara pompa Toshiba menggunakan teknologi elektromagnetik, tanpa bagian yang bergerak; keduanya mengurangi kemungkinan munculnya kegagalan.
Jadi sepertinya memang lebih aman
Ahmad Fathoni wrote:
kayanya terinspirasi dari film iron man nih
hehehe
tapi apakah udah bisa direalisasikan dan dikomersilkan di indonesia??
kalau belum masih berapa tahun lagi kira2?
tq
Hohoho, saya memang penggemar Iron Man.
Jadi berbeda dengan PLTN yang sifatnya besar dan membutuhkan ketetapan hati ketika membangunnya. PLTN mini tersebut lebih mudah dipindahkan dan secara pembelian pun sudah dalam satu sistem yang terintegrasi. Sehingga seharusnya PLTN mini dapat lebih cepat diimplemantasikan di Indonesia. Apabila PLTN besar akan dimulai antara tahun 2017-2020 maka PLTN mini berpotensi lebih cepat diterapkan daripada tahun-tahun tersebut. Masalah yang dihadapi hanya penolakan beberapa pihak apabila dibangun di wilayah tertentu. Akan tetapi apabila ada dukungan dari pemerintah daerah maka PLTN mini tersebut dapat langsung diterapkan pada wilayah tersebut.
Terima kasih Saudari Puput dan Saudara Thoni atas responnya