Suara adalah gelombang yang merambat dengan cara osilasi tekanan melalui media padat, cair, atau gas. Suara dapat didengar jika ada sumber suara yang menghasilkan suara pada rentang frekuensi pendengaran tertentu dan merambat pada suatu media sehingga akan menggetarkan organ pendengaran kita. Setiap gelombang suara yang ada merupakan sebuah energi. Kemudian timbulah gagasan untuk mengubah suara menjadi pembangkit energi.
Setiap hari kita dapat mendengar suara di kampus, di jalan, di rumah, di tempat perbelanjaan,dsb. Entah pagi,siang, dan malam_pasti kita akan mendengar suara meskipun suara itu sangat kecil. Intinya adalah suara itu sangat melimpah dan dapat ditemukan di mana pun dan kapan pun. Baik yang dibangkitkan maupun yang terjadi dengan sendirinya, maupun suara yang memang diharapkan dan suara yang dihindarkan.
Bising di Area Industri
Lalu apa yang dapat kita pikirkan apa yang terjadi jika ada suara yang memiliki energi besar dan terlebih energi tersebut tidak diharapkan? Sebut saja bising pada industri dan ruang kerja yang sangat sesungguhnya dapat saja kita manfaatkan. Namun pemanfaatan ini masih belum bisa dilakukan karena usaha pembangkitan listrik hanya baru tahap penelitian yang bahkan belumberada pada tahap pengembangan sehingga masih belum memiliki data yang konkret dan data dapat bisa berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan. Berikut ini adalah konsep penelitian bagaimana cara memanfaatkan suara:
1) Array Sensor. Kita membutuhkan banyak sensor penangkap suara yang disusun dalam bentuk array yang disesuaikan dengan bidang pantul agar mendapatkan energi suara maksimal. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic.
2) Mic dengan Kepekaan Tinggi. Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai. Namun tentunya kepekaan ini harus disesuaikan dengan tingkat energy suara yang ditangkap. Jika sumber suara menghasilkan tingkat energy yang tinggi tentunya akan merusak seketika mic yang memiliki kepekaan tinggi.
3) Alat untuk Mengkonsentrasikan Suara. Bersifat menyebar ketika dihantarkan dari sumber suaranya. Untuk memusatkan kembali suara tersebut digunakan alat yang berbentuk cekung seperti parabola dan corong. Atau benda pemantul lain yang dapat disusun dan dirancang untuk memusatkan suara.
4) Alat Penyimpan Listrik. Karena suara tidak selalu berada dalam kondisi konstan dan maksimal, maka jika langsung digunakan pada alat listrik tentunya akan merusak alat tersebut. Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat digunakan ketika dibutuhkan.
5) Penempatan Sensor. Penempatan sensor dapat dilakukan dimana saja, namun untuk lebih optimal maka sebaiknya ditempatkan diruang yang memiliki tingkat energy suara besar.
Referensi :
dewo.wordpress.com/2006/04/04/pembangkit-listrik-tenaga-suara/
en.wikipedia.org/wiki/Sound
www.mail-archive.com/
This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
/msg26887.html