Majalah Energi, ...untuk masa depan yang lebih baik...
RUSIA-INDONESIA: Kerjasama Energi Nuklir
Monday, 08 August 2011 21:58
Rusia dan Indonesia menyepakati kerjasama di empat sektor, demikian kesepakatan yang dicapai 2 menteri bidang ekonomi kedua negara. Salah satunya adalah pengembangan energi nuklir.
"Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, bertemu dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Elvira Nabiullina. Dengan menyampaikan empat bidang kerjasama Indonesia-Rusia," kata Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Amir Sambodo kepada detikfinance pada hari Sabtu 18 Juni 2011.
Keempat sektor utama kerjasama tersebut adalah ketahanan pangan, pengembangan energi nuklir untuk perdamaian, transportasi kereta api, dan perdagangan investasi.
Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia menyampaikan bahwa kerjasama ketahanan pangan akan menjadi agenda utama pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada tahun 2012 di Rusia. "Rusia mengajak pemerintah Indonesia untuk mematangkan topik ketahanan pangan menyongsong pertemuan APEC," tambah Amir.
Hatta yang tengah berada di Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum pada tanggal 16-17 Juni 2011, mengagendakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha Rusia yang berminat berinvestasi di Indonesia. Diantaranya di sektor pertambangan dan nickel smelter dengan rencana investasi mencapai 6 miliar USD.
Sumber: detikfinance
Artikel Lainnya
Beasiswa Iptek Nuklir
Wednesday, 10 August 2011 07:40
Sebanyak 18 siswa lulusan SMA berprestasi dari berbagai sekolah di provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dinyatakan lulus dan berhak menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 dan D-IV di berbagai perguruan tinggi pada bidang studi pendukung iptek nuklir.
Penyerahan beasiswa dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Juli 2011 di Hotel Santika Pangkal Pinang, oleh Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Noor Agus Salim.
Beasiswa ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia di bidang iptek nuklir masa depan, khususnya yang berasal dari Babel. Setidaknya sampai lima tahun ke depan siswa siswi berprestasi akan mendapat kesempatan memperoleh beasiswa di bidang penunjang iptek nuklir.
Para siswa yang mendapatkan beasiswa tersebut sudah diterima di berbagai perguruan tinggi, diantaranya 1 siswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), 2 siswa di Universitas Indonesia (UI), 4 siswa di Universitas Gajah Mada (UGM), dan 11 siswa Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).
“Kesiapan generasi muda dalam penguasaan iptek nuklir mutlak diperlukan karena saat ini iptek nuklir telah berkembang dan dimanfaatkan di berbagai bidang sehingga mampu memicu peningkatan kesejahteraan masyarakat,“ demikian sambutan Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Energi Nuklir (PTEN) BATAN, Adiwardojo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Babel, Aldan Djalil, yang juga pernah mendapatkan beasiswa BATAN di UGM, menyambut baik program beasiswa ini.
"Saya berharap putra-putri Babel mampu menguasai iptek nuklir dengan baik," kata Aldan. Ini terkait Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan yang dinilai calon tapak potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Sumber: batan
SBY: "Hematlah Energi!"
Tuesday, 09 August 2011 07:29
Dalam sidang kabinet Kamis, 21 Juli 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh untuk menyiapkan langkah-langkah penghematan penggunaan BBM bersubsidi dan listrik.
"Tampaknya kita harus kembali lakukan efesiensi energi terutama penggunaan listrik dan bahan bakar minyak. Harga minyak mentah tetap tinggi dan belum ada tanda menurun. Ini berakibat langsung pada subsidi yang besar pada APBN," ujar Presiden saat membuka sidang kabinet, sebagaimana dikutip dari Antaranews.
Presiden juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun sebelumnya, kebijakan penghematan penggunaan listrik, khususnya di lingkungan instansi pemerintah, pernah diberlakukan dan hasilnya cukup menggembirakan.
Sementara itu ditempat dan waktu yang berbeda, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menandaskan Keppres penghematan energi akan dikeluarkan, juga diperlukannya gerakan penghematan subsidi bbm dengan melibatkan pemerintah daerah agar menjaga kuota sehingga tepat sasaran.
"Pengalaman kita masa lalu pada instansi pemerintah, listrik hemat 7 sampai 10 persen, dan di kantor Mensesneg lebih dari 10 persen. Bila kita dulu bisa lakukan, maka kita sekarang bisa lakukan itu," kata Hatta.
Dalam Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 29 Juli 2011, Presiden meminta semua kepala daerah dan masyarakat ikut menyukseskan gerakan penghematan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya untuk menyelamatkan keuangan negara dan mendorong pembangunan nasional.
Presiden menjelaskan bahwa jika subsidi energi bisa dikurangi, maka pemerintah bisa mengalokasikan dana ke sektor lain, terutama, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Sumber: antaranews
More Articles...
Page 22 of 39