Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Majalah Energi, ...untuk masa depan yang lebih baik...

Morotai: PLTS 600kWp di Pulau Terdepan Indonesia

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Thursday, 30 August 2012 11:30


> PLTS 600kWp di Morotai


Setelah dimulainya program PT PLN untuk melistriki 100 pulau terdepan dengan energi surya, di tahun ini PT PLN telah berhasil mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas terbesar, yakni 600 kilowatt-peak di Morotai, salah satu pulau terdepan di Maluku Utara.

”Ini adalah PLTS terbesar yang pernah dioperasikan PLN di seluruh Indonesia, dan diharapkan dapat ikut mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Morotai. Dengan demikian, sudah sepatutnya seluruh masyarakat Pulau Morotai bersama-sama ikut menjaga instalasi kelistrikan ini," kata Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga dalam siaran pers di Jakarta hari Minggu, 15 April 2012.

Vickner menyatakan bahwa pengoperasian PLTS tersebut akan mengurangi penggunaan BBM setiap harinya rata-rata 800 liter atau setara penghematan senilai Rp 2,5 miliar per tahun.

PLN terus meningkatkan pelayanan kelistrikan dengan mengedepankan pembangunan PLTS utamanya di kawasan timur Indonesia, dan khususnya dengan adanya keberadaan PLTS terbesar ini, akan mendukung pelaksanaan Sail Morotai 2012 yang akan dilangsungkan pada Mei hingga September 2012 mendatang.

Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan PLTS berkapasitas 350 kilowatt (kW) di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, yang merupakan pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Juga di Pulau Miangas, Sulawesi Utara, yang berdekatan dengan Filipina telah dioperasikan PLTS dengan kapasitas 100 kW.

PLN juga menargetkan paling lambat tahun 2014 nanti, 1.000 pulau di seluruh Indonesia dapat menggunakan energi surya sebagai pembangkit listriknya.

Sumber:kompas, jpnn, jaringnews

.

Artikel Lainnya

Bahan Bakar Alga Untuk Kapal Laut

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Thursday, 05 July 2012 11:49


>Bahan Bakar Alga Untuk Kapal Laut


Baru-baru ini, Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan serangkaian test bahan bakar kapal laut dengan menggunakan pencampuran solar dengan energi terbarukan biodiesel yang berasal dari alga.
Kapal angkatan laut USS Ford berlayar dari pangkalannya di Everett, Washington, ke San Diego dengan menggunakan 25.000 galon campuran solar dan biodiesel untuk menjalankan mesinnya.
Biodiesel alga yang diberi nama Soladiesel HRD-76 tersebut dikembangkan oleh Solazyme, Inc, sebuah perusahaan minyak dan bioproduk yang terbarukan.
"Soladiesel HRD-76, 100 persennya berasal dari alga, kemudian dicampur dengan minyak bumi F-76 yang merupakan bahan bakar utama yang biasa digunakan untuk turbin diesel kapal laut, 2500 LM", kata Solazyme.
Sementara itu penggunaan campuran 50-50 tersebut, tidak membutuhkan perubahan apapun pada infrastruktur kapal laut selama pengujian.
"Kami melihat kesuksesan ujicoba ini sebagai langkah penting menuju komersialisasi bahan bakar terbarukan kami," kata Kepala Komersialisasi Solazyme, Rogerio Manso.
Sebagai bagian dari upaya pertahanan strategis untuk mengurangi ketergantungan pada hidrokarbon impor, Departemen Pertahanan AS mengumumkan berbagai kontrak proyek penelitian dan pengembangan untuk memproduksi biodiesel non-alkohol tingkat lanjut yang diharapkan 100 persennya berasal dari mikroba.
"Angkatan Laut AS terus menunjukkan efektivitas bahan bakar kami di beberapa penggunaan kapal laut dan kami merasa terhormat memiliki kesempatan membantu untuk upaya mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil," ujar Manso.
Solazyme juga telah menyelesaikan pengiriman lebih dari 132.086 galon biodiesel untuk Angkatan Laut AS, ini merupakan pengiriman terbesar untuk penggunaan biofuel dalam sejarah Amerika Serikat.

Sumber: upi, biofueldaily.
.
   

Baterai Yang Bisa Mengisi Sendiri

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Tuesday, 26 June 2012 15:01


>Baterai Yang Bisa Mengisi Sendiri


Sebuah ide menarik lahir dari Hong Kong Polytechnic University. Fisikawan Zihan Xu, telah berhasil membuat baterai yang bisa mengisi sendiri secara alami (self-charge) dengan cara memanen energi panas dari suhu ruang.
Dalam penelitiannya, Xu menggunakan graphene yang dicelupkan dalam larutan tembaga klorida yang kemudian dihubungkan dengan sirkuit LED. Dengan proses sederhana seperti itu LED tersebut dapat menyala.
Sirkuit tersebut terdiri dari enam graphene yang disusun secara seri dan menghasilkan tegangan 2 Volt sehingga cukup melistriki LED.
Yang terjadi pada baterai tersebut adalah ion tembaga yang memiliki muatan positif ganda, bergerak pada larutan dengan kecepatan sekitar 300 meter per detik dikarenakan energi panas larutan pada suhu ruang. Ketika sebuah ion menubruk graphene, tumbukan menghasilkan energi yang cukup untuk mengubah posisi elektron dari graphene.
Elektron kemudian memiliki dua pilihan, ia dapat meninggalkan graphene dan menggabungkan dengan ion tembaga atau dapat berjalan disepanjang permukaan graphene sehingga mengalir ke rangkaian listrik.
"Elektron yang dilepaskan lebih memilih berjalan di permukaan graphene, bukannya bersatu dengan larutan elektrolit. Itulah bagaimana tegangan listrik dihasilkan oleh perangkat kami," kata Xu.
Xu juga menjelaskan bahwa peningkatan suhu larutan berkorelasi dengan peningkatan tegangan listrik yang dihasilkan. Xu bahkan mengklaim bisa menjalankan baterai graphene tersebut selama 20 hari terus menerus hanya menggunakan energi panas dari suhu ruang.
Temuan ini memberikan cara baru untuk memahami perilaku dari graphene pada skala molekuler dan menjadi terobosan besar pada penelitian teknologi self-powered devices. Selain itu penemuan ini akan bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti organ buatan, energi terbarukan dan elektronik portabel.

Sumber: technologyreview, arxiv.org..
.
   

Page 1 of 39

«StartPrev12345678910NextEnd»

Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi