Ass. Wr. Wb.
Saya cukup salut dengan artikel ini. Dari segi gagasan dan proses, sangat "fresh" dan relatif mudah untuk direalisasikan. Gagasan seperti ini akan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Hal ini sangat sesuai dengan slogan solusi permasalahan energi yaitu "dari hijau untuk hijau". Permasalahan selanjutnya yang pasti akan dihadapi adalah bagaimana caranya agar gagasan seperti ini dapat disebarluaskan. Karena pada dasarnya, menciptakan suatu ide yang brilliant itu susah apalagi penerapan dan pelestariannya. Semua elemen masyarakat bahkan pemerintah harus turut serta dalam sosialisasi program energi hijau seperti ini.
Baiklah langsung saja Saya masuk kepada inti dari post ini.
Ada satu hal yang cukup menguras otak dalam kutipan paragraf di bawah ini :
Eceng gondok yang sudah ditumbuk sebanyak 20 kg dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30 menit.Eceng gondok seberat 30 kg yang telah dirajang tanpa ditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit.
Mengapa dengan perbandingan yang sedemikian rupa dapat menghasilkan efektivitas yang sedemikian rupa ? Penjelasan secara ringkas dan cukup rinci, baik itu secara fisis dan atau biologis, sekiranya akan cukup melegakan.
Dan ternyata, terlintas satu hal lagi yang cukup menarik perhatian saya. Seperti pada paragraf berikut :
Sebelum dimasukkan ke dalam tabung fermentasi, eceng gondok terlebih dahulu harus dirajang atau ditumbuk halus. Setelah itu dicampur air bersih 1:1. Misalnya 20 kg eceng gondok dicampur dengan 20 kiloliter air, lantas diaduk merata.
Setelah tercampur, masukkan ke dalam lubang pipa yang sudah disiapkan di ujung kiri tabung fermentasi yang akan mengalirkan gas ke drum penampungan setelah beberapa hari.
Disebutkan di atas bahwa proses pencampuran material memiliki perbandingan 1:1. Apakah hal tersebut merupakan suatu keharusan? Apa akibatnya, jika pada saat proses pencampuran, terdapat perbandingan jumlah material yang kurang atau berlebihan? Akankah menganggu kesetimbangan proses kimiawi dari sistem itu sendiri? Atau akan menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pembakaran yang dihasilkan ?
Dan disebutkan juga bahwa proses fermentasi membutuhkan waktu beberapa hari. Apakah ada berapa jumlah hari yang tepat? Mungkin saja jika terlalu cepat atau terlalu lama, maka hasil fermentasinya kurang sempurna.
Lagi dan ternyata ada lagi, terdapat satu paragraf yang membuat Saya menyipitkan mata dan tersenyum layu.
Biogas ini lebih hemat ketimbang elpiji karena pembuatannya tak memerlukan biaya. Api yang dihasilkan dari biogas eceng gondok sama besarnya dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan memasak.
Satu kata yang cukup menarik yaitu, "Biaya". Menjadi suatu frase yang cukup menghibur yaitu, "tidak memerlukan Biaya". Frase tersebut mengingatkan Saya pada sebuah slogan klasik yang turun temurun didendangkan oleh orang tua kita.
"
Tiada yang gratis di bumi pertiwi kita, nak.. "
Tapi ada tapinya, frase seperti itu akan sangat memudahkan masyarakat, lsm, ataupun pemerintah untuk mensosialisasikan program energi hijau seperti ini. Dengan sedikit imbuhan manis untuk tujuan yang mulia, toh ga ada salahnya. Karena pada dasarnya gagasan-gagasan brilliant seperti ini ditujukan untuk melindungi Bumi kita tercinta ini.
Maaf semaaf-maafnya, jikalau post Saya ini tidak sebanyak post teman-teman yang lain dan banyak terdapat kata-kata yang tidak mengenakkan hati. Karena pada dasarnya itu, sesuatu yang benar berasal dari Allah dan sesuatu yang salah itu berasal dari manusia. Satu harapan Saya terhadap program ini yaitu agar dapat berlangsung terus menerus dan semakin bermanfaat untuk kehidupan kita semua.
Satu pesan saya terhadap teman-teman semua, marilah kita bersama-sama menciptakan gagasan-gagasan baru untuk menghadapi masalah energi yang mendunia ini, terutama untuk bangsa kita. Seperti slogan berikut ini yang sudah membumi di rancah perbincangan kaum professional :
"
Kita untung, Bangsa untung... "
Sekian dari Saya. Mohon Maaf Lahir dan Batin juga semuanya. Terima kasih. Gracias. Adigato..
Wass. Wr. Wb.