PLN bersama BPPT pada 25 November menandatangani nota kesepahaman dalam hal pengkajian dan penerapan teknologi pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan dan teknologi dalam bidang ketenagalistrikan. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dan Kepala BPPT, Marzan A Iskandar.
Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang sebelumnya telah dibina sejak 2009. Ia diharapkan dapat memberikan pedoman dan landasan bagi PLN dan BPPT agar saling mengisi dalam mendorong pertumbuhan riset antara lembaga penelitian dan pengembangan dengan industri.
Diharapkan BPPT dapat berperan sebagai pemimpin atau pemandu bagi industri tanah air, dan dimungkinkan mendapatkan biaya penelitian yang murah namun bermanfaat untuk kepentingan nasional. Kajian yang akan dilakukan BPPT meliputi reverse engineering, redesign, remanufacturing, remaining life assesment, destructive test/non destructive test. dan root cause failure analysis.
Sementara itu, perguruan tinggi seperti ITB dan ITS juga akan terlibat dalam hal yang lebih spesifik, seperti reverse engineering. Tujuannya untuk meningkatkan aviability dan reliability unit pembangkit. Juga diharapkan dapat mengkaji material yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, sekaligus meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.
Kajian ini senada dengan Roadmap Teknologi PLN, dimana pada 2010 hingga 2013, PLN memasuki fase pertama, yaitu peningkatan keandalan dan efisiensi. Kemudian, fase kedua pada periode 2014 hingga 2017 merupakan fase untuk peningkatan efisiensi dengan teknologi baru. Serta fase ketiga pada periode 2018 hingga 2021 adalah fase teknologi ramah lingkungan.
Diperlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam menjalani fase-fase tersebut. Banyak pekerjaan dan penelitian yang harus dilakukan di masa mendatang. Diharapkan kerjasama ini membuahkan hasil yang maksimal dan win-win solution.
Sumber:pln
< Prev | Next > |
---|