Pemerintah Korea Selatan, melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA), memberikan hibah kepada pemerintah Indonesia untuk pembangunan pilot project fuel cell berkapasitas 300 kilowatt (kW). Hibah ini senilai 3 juta USD yang akan dipasang di Ancol, Jakarta.
"Ancol dipilih sebagai sarana sosialisasi agar masyarakat bisa melihat. ” ungkap Maritje Hutapea dari Dirjen EBTKE di Jakarta, 6 Desember.
Ini merupakan proyek ketiga dari proyek sebelumnya, yaitu Treatment of Waste from Oil Palm Industry and Production of Bio energy and Value Added Products Using Them sebesar 2,5 juta USD. Serta proyek Wood Biomass Energy Development Model senilai 4 juta USD. Hibah KOICA ini akan berjalan sampai akhir 2012 dan selanjutnya pengelolaan akan diserahkan kepada Jakarta Propertindo (Jakpro).
Kesepakatan telah ditandatangani oleh KOICA dan pemerintah Indonesia. Proyek ini dilaksanakan dalam rangka mendukung proyek perubahan iklim yang diusulkan oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui proyek hibah pemerintah Korea untuk East Asia Climate Change Partnership.
Lebih lanjut papar Maritje, fuel cell ini prospektif dikembangkan untuk masa datang. Pasalnya sumber untuk bahan bakar hidrogen bukan hanya bisa dari energi fosil seperti gas, tapi juga bisa berasal dari energi terbarukan seperti air dan biomassa.
Sumber:ebtke
< Prev | Next > |
---|