Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

saya raya tidak hanya di daratan kita bisa mengaplikasikan teknologi ini,
dengan potenisi laut yang luas di Indonesia, teknologi kolam surya bisa dimanfaatkan untuk mengasilkan energi,
dansalah satu maafnya bisa juga digunakan untuk mensuply energi jembatan yang menghubungkan antar pulau seperti suramadu dan jembatan di selat sunda yang rencananya akan mulai dibangun di tahun 2012
hehe..

Ide untuk menggabungkan dengan sistem yang lain untuk saat ini saya masih belum mengetahui informasinya,
Untuk masalah kualiatas fluida yang dicampur dengan garam saya kira tidak ada masalah, karena prinsip dari kolam surya sendiri hanya air yang dicampur dengan garam saja, korosif mungkin iya, tapi teknologi yang digunakan untuk mengambil panas dari air garam yang sudah jenuh itu sendiri sudah tahan korosif terhadap air garam..
terimakasih, mohon koreksinya jika ada yang salah ..

Ruslan Effendi wrote:


iya saya juga terpikir hal tersebut..
Memang apabila pada kolam yang relatif diam maka perbedaan kensentrasi dapat terjadi. Namun apabila terjadi pemanasan bukankah akan ada konveksi sehingga menimbulkan gelombang fluida sehingga fluida tersebut akan tercampur kembali?

Mohon penjelasaannya...


Saat ini bukan hanya ada pikohidro atau mikrohidro lho. Tapi ada juga mikronuklir !!
Silahkan kunjungi majalahenergi.com/forum/Bentuk-Energi-Ba...uklir--PLTN-Mini#495