Angin bisa dijadikan energi di daratan, maka dilaut pun angin bisa juga diambil energinya. Bahkan diketahui bahwa kecepatan angin dilaut lebih besar daripada di daratan.
Energi kinetik angin dapat dituliskan sebagai berikut :
E = 0.5 (m.v2)
E = Energi (joule)
m = massa (kg)
V = kecepatan (m/s)
Jika blok udara memiliki luas penampang A dan bergerak dengan kecepatan v maka massa yang melewati tempat per unit waktu adalah :
M = A.v.p
A = Penampang (m2)
p = Kerapatan (kg/m3)
Maka energi angin yang dihasilkan per satuan waktu
P = 0.5 (p.A.v3)
Pada penelitian, angin dilaut berkecepatan 9 m/s dan didaratan berkecepatan 6 m/s. Maka dengan turbin yang sama, angin dilautan akan menghasilakan energi 3,375x lebih besar daripada daratan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa sumber-sumber angin potensial yang signifikan kebanyakan berada di daerah perairan cukup dalam. Di Laut Utara, untuk dapat membangkitkan 6000 MW energi angin laut dibutuhkan 1200 kincir angin dengan kekuatan masing-masing 5 MW. Sedangkan Jepang, sebagian besar wilayah perairan lepas pantainya berupa laut dalam, maka diperlukan konsep lain untuk pengembangan turbin angin lepas pantai ini. Dari sinilah muncul berbagai konsep pengembangan turbin angin lepas-pantai dan terapung untuk perairan dalam. Teknologi turbin angin terapung ini terletak pada performana kekuatan struktur dan kehandalan sistem penjaga posisinya (station-keeping system). Sistem tambat catenary konvensional menjadi tidak efektif lagi bila dipakai untuk struktur terapung yang sangat panjang (dalam order kilometer) yang beroperasi di perairan dengan kedalaman ratusan meter.
Di Jepang, sebuah prototype jenis Hexa-float sudah dibuat di perairan Teluk Okinawa. Sebuah komponen struktur pengapungnya berbentuk hexagonal datar dengan panjang sisinya masing-masing 10 meter, massa 480 ton, volume 650 m3 dengan daya apung 170 ton. Satu unit turbin angin jenis ini tersusun dari 7 buah hexa-float serta dirancang agar tidak tenggelam meskipun sebagian pengapungnya rusak dan direncanakan mampu untuk menopang sebuah turbin angin berkapasitas 10 kW. Antar unit "hexa-float" dapat dirangkai dengan mudah dan fleksibel dengan fender karet dan kabel, sehingga memungkinkan dibangun suatu gugusan besar hingga membentuk sebuah "mega-float".
Sementara itu untuk turbin angin jenis terapung mampu-layar mengambil konsep baru struktur terapung dengan bentuk yang unik. Struktur ini tersusun dari kolom-kolom berpenampang sayap (wing shaped struts) dan elemen lambung bawah yang ramping (slender shaped lower hulls) yang diperkirakan akan sangat menjanjikan di masa depan sebagai sebuah ladang turbin angin jenis terapung mampu-layar. Struktur apung ini memiliki kemampuan bergerak mandiri (self-mobile capability) dengan kemampuan manuver yang efektif di wilayah lepas pantai karena adanya gaya angkat yang ditimbulkan oleh elemen-elemen struktur struts-nya.
Sekarang masih dipertanyakan apakah energi angin laut merupakan solusi energi yang baik. Kincir angin laut sangat mahal dan transport energi angin laut ke darat juga membutuhkan banyak dana. Sementara harga energi surya dalam sepuluh tahun mendatang bisa bersaing dengan listrik yang kita dapatkan secara mudah. Pernyataan tersebut benar karena produksi listrik yang dibangkitkan di laut perlu biaya sekitar enambelas sen per kilowatt jam (KwH). Itu berarti tiga kali lebih mahal ketimbang jenis pembangkit listrik lain. Harga listrik tenaga angin di daratan lebih murah, sekitar delapan sen per kilowatt jam.
Walaupun demikian, pakar pembangkit listrik tenaga angin dari Universitas Teknik Delft berpendapat, subsidi harus dilanjutkan. Karena, menurut perkiraan, dalam waktu sepuluh tahun, biaya produksi listrik di laut akan bersaing dengan ongkos biaya produksi listrik 'biasa'. Tujuan subsidi adalah mengupayakan agar para perancang dan pembangun pembangkit listrik tenaga angin di lepas pantai dapat menguasai teknologi ini. Dan untuk jangka panjang, soluisi ini akan merupakan salah satu pilihan untuk membangkitkan energi bersih lingkungan, dan mengurangi ketergantungan atas minyak, gas dan barang tambang lainnya.
Referensi
static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/ars...aut080901-redirected
www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/dile...a-angin-lepas-pantai
www.cyberteamsyaif.co.cc/index.php/compo...tenaga-listrik-angin
www.erakomputer.com/content/teknologi/me...listrik-tenaga-angin
floatingwindfarms.com/swas.html