Muhammad Mukti Aji
13307028
Faktor Keselamatan Turbin Angin
Angin adalah bahan bakar yang bersih. Berbeda dengan pembangkit listrik konvensional yang membakar bahan bakar karbon, pada angin tidak ada bahan bakar yang dibakar. Ini berarti bahwa energi angin merupakan sumber yang bersih, hijau, non-polusi listrik. Karena angin tidak menyebabkan pencemaran udara ataupun air serta tidak menghasilkan gas rumah kaca.
Energi angin merupakan salah satu energi termurah dari teknologi energi terbaru. Keberadaan dari energi angin berlimpah di sebagian besar dunia. Energi angin juga merupakan bentuk energi yang tersedia secara permanen selama adanya matahari. Karena pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin.
Namun, permasalahan muncul ketika kita ingin mendirikan sebuah pembangkit tenaga angin biasa berupa kincir angin. Berikut merupakan pemaparan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun sebuah kincir angin serta beberapa metode keselamatan yang digunakan pada sebuah kincir angin untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kincir angin tersebut.
Lokasi dari sebuah kincir angin merupakan hal awal yang harus diperhatikan dalam pembangunannya. Lokasi sebuah kincir angin harus dipelajari kondisi potensi anginnya sehingga dapat disesuaikan dengan kapasitas dari kincir angin tersebut. Bila kapasitas suatu kincir angin tidak sesuai dengan potensi energi angin yang dapat dibangkitkan, maka akan berpengaruh pada kesalahan desain turbin yang digunakan. Kesalahan disain dapat berupa kesalahan disain tiang penopang dari kincir angin tersebut. Selain itu, lokasi dari kincir angin sebaiknya berada pada daerah terbuka yang luas.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan dalam pembangunan sebuah kincir angin adalah suplai air. Suplai air dibutuhkan sebagai salah satu penanganan awal ketika terjadi kebakaran pada turbin dari kincir angin karena lokasi dari kincir angin yang biasanya terletak di daerah yang terpencil. Potensi bahaya kebakaran pada kincir angin sangat besar karena dalam suatu kincir angin, berapaun kapasitasnya, pasti akan berhubungan dengan listrik yang dapat menimbulkan api. Selain itu cairan pelumas yang terdapat pada roda gigi juga merupakan suatu bahan yang mudah terbakar. Berikut merupakan gambar turbin angin yang terbakar.
Sumber air yang akan digunakan harus ditempatkan di lokasi yang aman, mudah diidentifikasi dan dapat diakses dengan mudah dalam berbagai kondisi. Untuk memudahkan identifikasi, maka sumber air tersebut perlu diberikan penanda. Berikut merupakan contoh penanda sumber air.
Untuk pencegahan terjadinya patah pada blade kincir angin, dilakukan pemonitoran terhadap kelelahan (fatigue) dari blade dengan menggunakan strain gauge. Selain itu, dilakukan inspeksi inframerah (infrared inspekction) untuk mengetahui terjadinya perubahan dari energi mekanik menjadi panas yang dapat mengakibatkan kerusakan pada blade.
Bila putaran turbin masih melebihi batas, digunakan mechanical braking sistem. Sistem ini seperti sistem pengereman pada kendaraan. Penggunaan mechanical braking system bertujuan untuk menghindari putaran turbin yang berlebih di atas batas aman. Namun, turbin angin tidak dapat diberhentikan ketika terjadi angin kencang, ini untuk menghindari kegagalan kontruksi penyangga dari turbin angin.
Untuk itu sangat dibutuhkan perhatian yg lebih bagi hal-hal yang telah diuraikan diatas sebelum membuat turbin angin sehingga tingkat keamanan dari turbin angin tersebut tinggi. Dengan demikian turbin angin tersebut tidak membahayakan pekerja dan masyarakat sekitar.
Referensi
Warning: Spoiler!