Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Welcome, Guest
Username Password: Remember me

Profile for Evan Kamaratul Insani (evan.insani)

  • OFFLINE
  • Rank: Fresh Boarder
  • Register Date: 23 Sep 2010
  • Last Visit Date: 14 Oct 2010
  • Time Zone: GMT +7:00
  • Local Time: 01:57
  • Posts: 2
  • Profile Views: 1560
  • Karma: 0
  • Location: Unknown
  • Gender: Unknown
  • Birthdate: Unknown

Signature

Posts

Posts

emo
Sederhana dan Tepat Guna : Pengolahan Tuak menjadi Bahan Bakar

Di Indonesia tuak atau yang juga disebut arak merupakan sejenis minuman hasil fermentasi bahan minuman/buah yang mengandung gula. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain. Produk fermentasi ini tentu saja memiliki kadar alkohol, sehingga di beberapa daeraha di Indonesia menjadi minuman keras khas daerah. Kadar alkohol berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Arak yang dibuat di pulau Bali yang dikenal juga dengan nama brem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi. Beberapa tempat di Pulau Madura dahulu dikenal sebagai sebagai penghasil tuak, namun orang Madura tidak mempunyai kebiasaan minum yang kuat. Masyarakat Tapanuli (Sumatera Utara), khususnya masyarakat beretnis Batak menganggap bahwa tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.



Gambar 1. Pohon nira


Sejak sekitar setahun yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Timur, mengembangkan minuman "tuak" menjadi etanol yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak (BBM). "Uji coba yang kami lakukan mendapatkan tanggapan positif masyarakat, buktinya mereka datang untuk mempelajari proses pembuatan tuak menjadi etanol," ungkap Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Kabupaten Tuban. Tidak hanya itu, Bupati Tuban Haeny Relawati merekomendasi proses uji coba tuak menjadi etanol masuk dalam kurikulum pendidikan.

Secara umum, teknis pengolahan tuak hingga menjadi ethanol adalah sebagai berikut. Tuak sebanyak 10 liter dicampur dengan gula jawa setelah dilakukan fermentasi selama tujuh hari dan disuling menghasilkan 2 liter etanol.Biaya produksi tuak 10 liter tersebut diperhitungkan sebesar Rp15.000 dan menjadi 2 liter etanol harga jualnya mencapai Rp17.500. Di Tuban, memiliki sekitar 4.000 pohon nira yang bisa diambil hasilnya menjadi tuak.

Etanol yang dihasilkan dari tuak dapat digunakan sebagai BBM. Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil, baik sendiri (E100) dalam mesin khusus atau sebagai tambahan bensin untuk mesin bensin.Etanol dapat dicampur dengan bensin dalam kuantitas yang bervariasi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi, dan juga untuk mengurangi polusi udara. Bahan bakar tersebut dikenal di Amerika Serikat sebagai gasohol dan di Brasil sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS adalah E10 dan E85 yang mengandung 10% dan 85% etanol. Sedangkan campuran yang umum di Brasil adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang mengandung 20-25% ethanol.



Dengan adanya pengembangan energi alternatif dari tuak ini, diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah setempat. Hendaknya juga terbentuk masyarakat yang mandiri energi sesuai dengan sumber daya yang ada.

nb : apakah BBM yang diolah dari tuak ini haram atau tidak, belum ada pembahasan lebih lanjut

Sumber :
- poedjiblog.blogspot.com/2009/10/tuak-jad...ah-nilai-tambah.html
- www.antaranews.com/berita/1252142768/tuak-jadi-bahan-bakar
- id.wikipedia.org/wiki/Tuak
- id.wikipedia.org/wiki/Etanol
- id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_etanol
Sederhana dan Tepat ...
Category: Bentuk Energi Baru
emo
Diversifikasi Sumber Energi : Kebijakan Pengembangan Energi Alternatif Indonesia


Permasalahan lingkungan dan energi global merupakan isu yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Dimulai dari kelangkaan sumber energi fosil yang mengakibatkan tingginya harga minyak dan gas, pasokan listrik yang tidak merata dan tidak menjangkau daerah-daerah terpencil, hingga isu pemanasan global yang diakibatkan emisi CO2.

Diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan energi nasional terhadap suplai dari minyak bumi menjadi trenbaru dari kebijakan energi dibanyak negara di samping efisiensi energi (penghematan energi) yang dilakukan secara terstruktur. Penggunaan energi terbarukan menjadi salah satu kebijakan yang harus diambil jika suatu negara menginginkan terjaganya stabilitas perekonomiannya. Berbagai sumber energi telah ditemukan seperti energi matahari, energi angin, energi laut hingga energi nuklir. Sebagai contoh, Jepang, Cina dan beberapa negara Eropa telah melakukan komersialisasi terhadap sumber energi matahari melalui teknologi solar cell. Selain itu, sumber energi hidrogen juga sudah digunakan sebagai sumber energi pada mobil dengan teknologi hybrid. Beberapa negara juga sudah mulai membangun berbagai pembangkit listrik geotermal yang disinyalir dapat memberikan suplai energi yang besar.

Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, berada pada posisi ke 20 pada tingkat konsumsi energi dunia dengan total konsumsi sebesar 1,1% dari total energi dunia pada tahun 2005. Perbandingan sumber-sumber energi dari sepuluh konsumen energi terbesar dunia tersebut bisa dilihat pada Tabel 1 dengan tambahan data konsumsi energi Indonesia.



Tabel 1. Konsumsi energi negara-negara di dunia (dalam juta ton setara minyak)
*Sumber: BP Statistical Review of World Energy 2005


Indonesia sendiri telah menyusun rancangan diversifikasi energi untuk mengatasi permasalahan ini. Pada tahun 2006, Indonesia masih memanfaatkan minyak bumi sebanyak 52% dari total keseluruhan kebutuhan energi. Berdasarkan rancangan untuk tahun 2025, energi alternatif mendapatkan porsi sekitar 17 % kebutuhan energi.


Gambar 1. Persentase diversifikasi energi Indonesia pada tahun 2005 dan perencanaan diversifikasi energi untuk tahun 2025 (Bauran Energi 2025 - ESDM)
Ditulis oleh : Evan Kamaratul Insani (NIM 13306090)

Sumber :
- id-jurnal.blogspot.com/2010/08/melirik-k...i-terbarukan-di.html
- www.kamusilmiah.com/lingkungan/meneropon...-dunia-bagian-kedua/
- gamil-opinion.blogspot.com/2008/11/elast...tensitas-energi.html
- www.esdm.go.id/news-archives/56-artikel/...rnatif-di-india.html
Diversifikasi Sumber ...
Category: Bentuk Energi Baru
More
Time to create page: 0.12 seconds
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi