Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Total Sanyo AC Intelligent Management Systems (STAIMS) akan menyesuaikan konsumsi energi yang optimal.

Pihak perusahaan belum mengungkapkan secara rinci bagaimana cara mereka mendeteksi orang-orang dalam citra, selain menyebutkan bahwa itu didasarkan pada adanya gerakan. Sistem tampaknya akan mengasumsikan bahwa benda bergerak adalah orang. Sistem ini sebenarnya dapat mendeteksi perbedaan antara manusia dan benda bergerak lainnya sampai batas-batas tertentu, namun pihak Sanyo berkomentar bahwa dengan mengabaikan perbedaan tersebut, pengaruh yang dihasilkan tidak besar terhadap total energi efisien ruang perkantoran tersebut.


Gambar 1

Sistem ini dapat mengontrol penyejuk udara dan pencahayaan yang sesuai dengan jumlah perubahan dan lokasi orang, misalnya dengan mengubah nyala atau mati di tempat-tempat kecuali jika ada orang di sana. Sistem pendekatan ini tidak hanya mengurangi keborosan penggunaan AC dan lamanya nyala lampu selama jam kantor, tapi juga mencegah pemborosan yang diakibatkan oleh kebiasaan orang-orang yang lupa mematikannya pada malam hari.

Sistem ini juga mampu mengontrol masuknya udara dari luar, yang merupakan faktor kunci dalam mengubah suhu udara dalam ruangan. Udara luar dimasukkan untuk mencegah penurunan konsentrasi oksigen dalam ruangan, namun banyak pula perkantoran yang hanya menggunakan laju aliran maksimum. Dengan kamera berbasis sistem ini, laju aliran masuknya udara juga dapat dioptimalkan agar sesuai dengan jumlah orang di kantor, meminimalkan kinerja AC, dan lagi-lagi memberikan kontribusi untuk pengurangan konsumsi energi.

Selain mendeteksi orang, kamera juga mampu mengukur cahaya sekitar dengan memanfaatkan fungsi-fungsi yang sudah diimplementasikan ke dalam kamera. Jika titik pengukuran diatur untuk, misalnya desktop, maka data kamera dapat digunakan untuk mengontrol illuminasi untuk mengoptimalkan cahaya pada titik itu.
Hal ini sangat efektif khususnya untuk posisi kerja yang bersebelahan dengan jendela, dimana cahaya dari luar memiliki pengaruh yang paling besar. Karena sensor ada pada sistem kamera dan bukan di desktop itu sendiri, tidak perlu khawatir jika sistem kamera akan mengacaukan dokumen yang tersimpan di desktop.

Sanyo Electric kemudian melakukan penelitian untuk mendapatkan jumlah nyala/mati AC selama 2 hari (Senin dan Selasa) di musim dingin, yaitu dari pukul 8:00-20:00 (total 720 menit). Biasanya AC akan tetap menyala selama periode ini, sehingga total waktu mati (off time) adalah nol menit. Sistem ditetapkan untuk mematikan AC satu menit setelah dideteksi tidak ada orang dalam ruangan dan kembali menyala satu menit setelah mendeteksi keberadaan orang dalam ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 720 menit, rasio off time adalah 72,5%, bahkan mencapai maksimum 59,3% selama periode 2 hari tersebut. Total waktu mati untuk seluruh 16 unit AC adalah 3722 menit selama dua hari, dengan rasio rata-rata waktu mati 16,2%.

Sejauh ini, tidak ada keluhan tentang perubahan suhu di ruangan kantor yang disebabkan oleh AC yang nyala dan mati. Hal ini memberikan kesimpulan sementara bahwa sistem setidaknya dapat memberikan kenyamanan yang sama dengan sistem konvensional.



Selanjutnya, untuk meningkatkan efektifitas, mungkin akan dilakukan perubahan lamanya waktu untuk mati setelah nol orang terdeteksi, atau mungkin beralih ke pengaturan daya yang lebih rendah, bukan mematikannya.

menarik sekali shelty nampaknya ini berhubungan dengan TA anda yang berputar pada efisiensi energi sebuah gedung ya? hehe
tapi maw sharing aja ini, kalo dengan penggunaan kamera ini berati mati sensor hanya mendeteksi perubahan posisi dan pertambahan posisi dari orang2 yang ada di dalam ruangan ya? kalo begitu bakalan ada banyak sudut mati dong? dan kalaupun penanggulangan sudut mati ini dengan memperbanyak kamera, berati keluar biaya lagi kan?
kalo menurut hemat saya, penggunaan sensor termal kayanya lebih efektif bu shelty, jadi bakalan lebih sensitif dan ga hanya terpaku pada perubahan posisi manusia, tapi dia juga bakalan cepat tanggap ama perubahan suhu sekitar kalo2 aja cuaca di luar gedung labil hehe CMIIW yaaa thank you

Ass. Wr. Wb.

Artikel ini memiliki gagasan penghematan energi yang menarik. Mengapa menarik ? Selain ide yang baru, proses implementasinya pun menimbulkan banyak pertanyaan.
Mungkin pertanyaan dari segi teknis sudah diwakili oleh bung Ilmam. Dari Saya pribadi, hal yang membingungkan adalah bagaimana caranya agar teknologi yang ramah lingkungan tersebut dapat diterima oleh semua negara. Karena dengan kompleksitas dari sistem tersebut, tentu dalam proses instalasi dan maintenance di masa depan akan membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Apalagi untuk diterapkan di negara kita ini, mungkin hanya beberapa perusahaan asing yang dapat merealisasikannya. Tapi sekali lagi, artikel ini menarik dengan gagasannya yang masih segar.

Sekian dari Saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Terima kasih.

Wass. Wr. Wb.

Terima kasih banyak mas ilmam untuk tanggapannya. Seperti yg dituliskan di kalimat atas, prinsip kerja kamera ini berputar 360 derajat, jadi hampir tidak ada sudut mati dalam ruangan.

Saran tentang sensor thermal sepertinya menarik ya, mungkin itu juga merupakan salah satu alternatif sistem yang dapat digunakan ke depannya. Namun memang fokus saya kali ini pada pergerakan manusia. Karena, sebenarnya dengan mendeteksi gerakan, akan lebih mudah mengelompokkan objeknya. Hanya ada 2 pilihan, yaitu bergerak dan diam (CMIIW). Sementara untuk sensor thermal, perlu klasifikasi yang lebih detail mengenai suhu tubuh manusia pada musim panas dan musim dingin, serta panas yang dihasilkan dari peralatan elektronik dalam ruang perkantoran. Hehe..

Salam!

Terima kasih mas rizki. Memang perlu kerjasama dan dukungan dari semua pihak ya untuk merealisasikannya. Sebagai mahasiswa, tidak ada salahnya kita mulai mencari tahu. Hehe..

Salam!