Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Mikrohidro Untuk Kemandirian Ekonomi

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail



"Apakah mungkin mengolah potensi alam untuk meningkatkan ekonomi rakyat tanpa energi?”
Ini merupakan pertanyaan yang pertama kali dilemparkan oleh Eddy Permadi, direktur Cihanjuang Inti Teknik. Pengusaha mikrohidro asal Cimahi ini memiliki visi yang sangat menarik mengenai pengembangan pembangkit listrik mikrohidro.

Semua bermula dari revolusi industri, dimana kegiatan ekonomi masyarakat yang sebelumnya masih skala kecil menjadi besar akibat ditemukannya mesin uap. Mesin uap berperan sebagai sumber penggerak untuk mempercepat aktivitas produktif masyarakat. Dari semula menggunakan tenaga manual untuk memproses bahan mentah, kemudian beralih menggunakan peralatan berpenggerak.

Sejarah membuktikan dari era mesin uap, kemudian mesin diesel, hingga sekarang ini, energi secara langsung menjadi catu perkembangan ekonomi, terutama dari segi industri. Energi merupakan fasilitas untuk memberikan nilai tambah dari bahan baku menjadi produk yang dapat dijual dengan nilai yang lebih tinggi. .

Pendekatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebaiknya menggunakan dasar ekonomi sebagai salah satu alasan. Bagaimana mengembangkan perekonomian dari suatu wilayah adalah yang utama, bukan ketersediaan energinya. Istilah program desa mandiri energi (DME) yang dicanangkan pemerintah sebenarnya kurang tepat. Istilah yang lebih tepat mungkin desa mandiri ekonomi, yang di dalamnya ada komponen kemandirian energi.

Seperti halnya dua sisi mata uang, jika energi disediakan tanpa memikirkan faktor pemanfaatannya, maka pemberian energi akan cenderung kepada hal yang kurang bermanfaat.

Misalnya suatu daerah hanya diberikan listrik begitu saja, tanpa diberikan suatu kegiatan yang bermanfaat, maka kecenderungannya nanti listrik hanya akan digunakan untuk kegiatan hiburan, selain untuk penerangan di malam hari.

Semua kekurangan yang diakibatkan oleh acara hiburan di malam hari harus diimbangi dengan kegiatan yang lebih produktif di siang harinya. Jangan sampai tingkat produktivitas masyarakat dan moral menjadi menurun karena kegiatan yang tidak produktif dan bahkan menjurus menjadi konsumtif.

Kegiatan ekonomi yang didukung oleh adanya energi diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan pada masyarakat, yang kemudian menjadi penggerak pembangunan suatu daerah secara mandiri. Urbanisasi pada akhirnya tidak akan terjadi karena setiap daerah mampu memberikan kesempatan pada warganya untuk berkarya lebih lanjut. Hiburan pada malam hari hanyalah bonus dari adanya listrik.

Berkaitan dengan taraf hidup masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa energi merupakan salah satu parameter untuk menilai kesejahteraan suatu negara. Jika melihat negara maju, akan kita temukan tingginya penggunaan energi per kapita. Namun yang harus diperhatikan adalah, bukan serta merta diberikan energi dan kemudian perekonomian akan langsung tumbuh, tetapi ekonomi lah yang sebenarnya mendorong tumbuhnya kebutuhan energi.

Untuk kasus mikrohidro, jika masyarakat merasakan perekonomian mereka tumbuh karena adanya pembangkit listrik, maka kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, menjaga aliran air, dan menjaga hutan di hulu sungai menjadi bertambah, karena pada hal-hal tersebut itulah
kesejahteraan masyarakat bergantung. Dalam hal ini, secara tidak langsung mikrohidro memberikan dampak positif.

Sumber : Majalah Energi Edisi 3 - Jan 2011 - Segarnya Bisnis MikroHidro

Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi