Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Sebenarnya, hidrogen bukan merupakan sumber energi alternatif yang baru, bahkan sejak abad ke 16 manusia telah berusaha mensintesis hidrogen dari reaksi kimia antara metal dengan asam pekat. Mengapa kita perlu meninjau kembali hidrogen? Kemungkinan pengembangan teknologi penghasil dan aplikasi bahan bakar hidrogen dapat kita bilang hampir tidak terbatas, setiap tahun selalu terdapat inovasi dari teknologi berbasis bahan bakar hidrogen. Disamping hasil sampingan dari hidrogen adalah uap air, HHV (Higher Heating value) dari hidrogen mencapai 61,000 Btu/lb dibandingkan metana (CH₄) yang hanya 23,900 Btu/lb. Hidrogen juga merupakan unsur terbanyak di muka bumi-1/3 elemen adalah hidrogen dalam berbagai bentuk, berikatan dengan unsur lain.

Fakta saintifik menunjukkan bahwa gas hidrogen sangat jarang ditemukan secara bebas dalam bentuk senyawa di bumi karena sifatnya yang sangat reaktif dan sangat mudah terbakar, sehingga diperlukan cara-cara untuk mendapatkan senyawa gas hidrogen, seperti : elektrolisis air-dengan efisiensi (energi listrik terpakai berbanding energi yang dihasilkan hidrogen) secara teoritis mencapai 80 – 94%, steam reforming dari gas alam (metana), gasifikasi hidrokarbon dan batu bara, reaksi kimia, hingga metabolisme anaerob dari mikroorganisme tertentu, sehingga disebut sebagai synthetic gas. Synthetic gas – campuran gas kombinasi karbon monoksida dan hidrogen hasil suatu proses fisis atau kimia.

Hidrogen merupakan sumber energi alternatif yang pemakaiannya sangat fleksibel, mulai dari fuel cell, combustion reciprocating engines and gas turbines, hingga pembakaran langsung hidrogen dengan oksigen pada boiler pembangkit listrik tenaga uap. Pemakaian yang lebih lanjut dapat berupa fusi nuklir, tetapi hal tersebut masih jauh dari sebuah pembangkit listrik berbasis fusi nuklir.

Sekarang, cara apa sajakah yang sudah ditempuh manusia untuk menghasilkan hidrogen , secara umum adalah sebagai berikut :

1. Steam Methane Reforming


2. Gasification


Hingga cara produksi hidrogen yang masih eksperimental, beberapa diantaranya yaitu :

1. Sunlight for Splitting water Molecule


2. Water to Hydrogen from Ambient Noise


Dan kemudian pemanfaatan hidrogen sebagai pembangkit energi, yaitu pada :



Akan tetapi, dengan teknologi penghasil hidrogen komersial seperti sekarang ini, hidrogen belum dapat dikatakan sebagai sumber energi secara harafiah, seperti layaknya pada reaktor fusi nuklir yang masih jauh dari penggunaan secara publik, dikarenakan untuk membuat senyawa tersebut dari energi radiasi matahari, reaksi biologis, atau energi listrik, membutuhkan energi yang lebih besar daripada energi yang dihasilkan dari pembakaran hidrogen itu sendiri. Hidrogen dapat saja didapatkan dari batu bara, metana ataupun hidrokarbon, tetapi sumber-sumer tersebut tidak dapat diperbarui.
Kandidat terbaik untuk produksi hidrogen adalah biomassa, dikarenakan biomassa sudah menjadi bagian dari siklus karbon di bumi.

Sumber:


oleh:

Widyawan A. Widarto
13307005

Wah,reaksi kimianya banyak ya

Jadi pakah hidrogen dapat menjadi sumber energi yang mandiri (standalone) karena dari gambar yang dicontohkan dalam Fuelcell, itu memerlukan tambahan input oksigen?


Terima kasih

Bantu-bantu comment ya
Saat ini bukan hanya ada pikohidro atau mikrohidro lho. Tapi ada juga mikronuklir !!
Silahkan kunjungi majalahenergi.com/forum/Bentuk-Energi-Ba...uklir--PLTN-Mini#495

Wah menarik bgt Tos...jd lebih paham lagi ttg manfaat Hidrogen sebagai sumber energi...tp sy masih bingung cara penyimpanan Hidrogen, soalnya kan atomnya paling kecil jadi susah disimpan
Ohya kl sekarang teknolgi penyimpanan Hidrogen yg terbaru kyk gmn ya?

Narendra Prataksita wrote:


ya begitulah, kemanapun kita berkarnya di bidang energi pasti rumusan kimia bakal ikut juga (makannya kita disebut all in one )

kalo energi mandiri saya kira tidak bisa, karena hidrogen tetap butuh senyawa lain untuk bereaksi..bahkan teknologi fusi nuklir pun masih menggabungkan hidrogen dengan hidrogen berat (tritium) untuk menghasilkan panas..

Thomas Poernomo wrote:


atomnya paling kecil = susah disimpan.. hmm, saya baru mendengar ada korelasi seperti itu..

kalo teknologi penyimpanan sekarang dimasukkan ke dalam pressurized chamber (kira2 sampe 5000 psi), dengan tekanan segitu, kita bisa dapet hidrogen dalem bentuk cair dan tidak kriogenik (karena penanganan kriogenik cukup sulit dan mahal)..