Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Renewable Energy for Sustainable Bridge

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail


Majalah Energi : Edisi November 2010
Jakarta, Senin 11 Oktober 2010
, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto bersama dengan Tim Jembatan Selat Sunda (JSS) Kementerian PU menerima kedatangan Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membahas pembangunan jembatan antar pulau di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, direkomendasikan pemakaian sumber energi terbarukan untuk kebutuhan penggunaan energi listrik di jembatan. Hal tersebut dirangkum dalam konsep Renewable Energy for Sustainable Bridge.

Pada 2014 Jembatan Selat Sunda diharapkan sudah mulai pembangunan dengan perkiraan waktu penyelesaian 5 -10 tahun. JSS diprediksi akan menjadi kawasan strategis. Untuk itu, diperlukan diperlukan rencana pembangunan yang matang untuk dapat menyatukan 80% potensi perekonomian di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

 

.


 

Tim ITB yang terdiri dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Fisika, KK-Oseanografi, KK-Sains Atmosfer, dan KK- Teknik Kelautan juga mengungkapkan paradigma baru dalam pembangunan jembatan di Indonesia:

  • Membangun jembatan tidak sekedar wahana penghubung antar daratan, tetapi membangun kehidupan dan sumber pembelajaran baru di wilayah lepas daratan.
  • Dengan adanya jembatan antar pulau tidak berakibat meratakan pula kerusakan lingkungan dan daratan, tetapi menyelamatkan dan memperbaiki kualitas potensi daratan.
  • Mengurangi eksploitasi potensi daratan sebagai pusat aktivitas kehidupan, tetapi membangun kemampuan memanfaatkan potensi & kekayaan laut untuk kehidupan masa depan

Tim tersebut terdiri dari :
Kelompok Keahlian -Teknik Fisika ITB
•    Prof. Harijono A. Tjokronegoro, Ir., Dr. (Signal Processing and Instrumentation)
•    Ida Bagus Ardhana Putra, Ir., PhD. (Acoustics and Noise Control)
•    Edi Leksono, Ir.,  M.Eng., Dr. (Energy System & Automation)
•    Irsyad Nashirul Haq, ST, MT (Energy System Integration)
•    Justin Pradipta, ST, MT (Energy System Indentification)

Kelompok Keahlian – Oseanografi ITB
•    Prof. Safwan Hadi, Drs., M.Sc.,Ph.D. (Coastal Oceanography)

Kelompok Keahlian - Sains Atmosfer ITB
•    Tri Wahyu Hadi, M.Sc, Dr. (Atmospheric Science)

Kelompok Keahlian – Teknik Kelautan ITB
•    Harman Ajiwibowo, Ph.D. (Ocean Engineering)
•    Krisnaldi Idris, Ir., MOcE, Ph.D. (Ocean Engineering)

Dijelaskan bahwa Sustainable Bridge adalah suatu konsep untuk menjaga kondisi jembatan agar tahan lama, bekerja pada kondisi optimum dan biaya perawatannya rendah. Konsep Sustainable Bridge terbagi menjadi dua bagian besar yaitu, Asset Sustainability dan Energy Sustainability. Yang dimaksud Asset Sustainability adalah penerapan monitoring aset jembatan mencakup kondisi kesehatannya, kondisi operasinya, instumentasi pengukurannya dan sistem informasi aset yang berada di jembatan. Sedangkan yang dimaksud Energy Sustainability adalah penggunaan energi independen, energi terbarukan dan juga sistem hibrid yang dapat menyokong segala kebutuhan listrik pada jembatan misalkan untuk pencahayaan jalan & art, tanda keamanan & emergensi, operasional sistem (gerbang tol, CCTV, monitoring trafik, sistem komunikasi), untuk pekerjaan perawatan jembatan dan juga untuk monitoring kesehatan dan kinerja jembatan.

“Pembangunan JSS ini merupakan sebuah megaproyek. Oleh karena itu kami menyambut baik kedatangan Tim Litbang ITB dalam inovasi-inovasinya untuk bisa dipadupadankan dengan Tim JSS dari pemerintah,” ujar Hermanto Dardak.

Djoko Murjanto juga mengatakan, “Kami harapkan ini bukan hanya sekedar teknologi Litbang saja, persoalannya adalah bagian-bagian mana yang dapat digunakan dalam pembangunan pada jembatan nantinya. Agar bagian teknologi tersebut kiranya dapat diujicoba terlebih dahulu”. Oleh karena itu Djoko mengharapkan konsep-konsep tersebut dapat segera diujicobakan pada jembatan yang sudah ada dahulu seperti Jembatan Suramadu, dimana saat ini kebutuhan listriknya dipenuhi dengan menggunakan generator diesel.

Tim Litbang ITB juga mengungkapkan bahwa potensi energi terbarukan yang dapat dipanen (energy harvesting) adalah energi surya, angin dan laut. Sedangkan sumber energi terbesar dapat diperoleh dari laut yang terdiri dari energi arus, gelombang, pasang surut, perbedaan suhu dan salinitas air laut. Energi tersebut dapat dipanen dengan 4 jenis konsep konversi energi yaitu energi kinetik dari arus dan gelombang laut, energi potensial, teknologi osmosis, dan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC).

(jembatan suramadu)

Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi