
>Keluarga Jajang dan Fatima menerima penghargaan dari Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan
Program Biru (Biogas Rumah) yang dilaksanakan oleh organisasi Hivos dan SNV dari Belanda menggelar acara perayaan. Ini untuk menandai tercapainya 50 persen dari target pembangunan implementasi reaktor biogas untuk rumah tangga. Acara bertempat di Bandung pada 23 November.
Biru adalah program yang dimulai sejak 15 Mei 2009 dan akan berjalan selama 4 tahun sampai 31 Desember 2012. Ia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rumah tangga di 8 provinsi di Indonesia. Target yang ditetapkan adalah minimal 8.000 reaktor biogas. Seluruh pendanaan program ini berasal dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan mendapat dukungan dari Dirjen EBTKE.
Pada perayaan itu, keluarga Jajang dan Fatima dari Pasir Ipis, Lembang, Bandung, terpilih sebagai pengguna Biru yang ke-4000. Setelah dua bulan memiliki reaktor biogas, keluarga ini merasakan manfaat biogas untuk memasak. Sedangkan ampas biogas digunakan untuk pupuk di kebun sayur dan bunga.
Penghargaan juga diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat pada program Biru. Wahyudi dari Koperasi Setia Kawan, Pasuruan, Jawa Timur, terpilih sebagai tenaga pembangun terbaik. CV Khazanah Bahari dari Bandung terpilih sebagai Organisasi Mitra Pembangun paling inovatif. Kemudian Koperasi Setiakawan terpilih sebagai Organisasi Mitra Pembangun terbaik.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan, dalam sambutannya menyebutkan bahwa pencapaian Biru menunjukkan pentingnya pengembangan kapasitas sumber daya yang memberikan hasil nyata.
"Kerjasama multi-aktor antara Biru dan SNV, pemerintah, mitra pembangun, koperasi dan lembaga penyedia kredit ini telah berhasil menyediakan energi baru terbarukan biogas bagi lebih dari 4,000 rumah tangga peternak dalam jangka waktu dua setengah tahun.” lanjut Robert de Groot, manajer Hivos.
Biru adalah program yang dimulai sejak 15 Mei 2009 dan akan berjalan selama 4 tahun sampai 31 Desember 2012. Ia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rumah tangga di 8 provinsi di Indonesia. Target yang ditetapkan adalah minimal 8.000 reaktor biogas. Seluruh pendanaan program ini berasal dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan mendapat dukungan dari Dirjen EBTKE.
Pada perayaan itu, keluarga Jajang dan Fatima dari Pasir Ipis, Lembang, Bandung, terpilih sebagai pengguna Biru yang ke-4000. Setelah dua bulan memiliki reaktor biogas, keluarga ini merasakan manfaat biogas untuk memasak. Sedangkan ampas biogas digunakan untuk pupuk di kebun sayur dan bunga.
Penghargaan juga diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat pada program Biru. Wahyudi dari Koperasi Setia Kawan, Pasuruan, Jawa Timur, terpilih sebagai tenaga pembangun terbaik. CV Khazanah Bahari dari Bandung terpilih sebagai Organisasi Mitra Pembangun paling inovatif. Kemudian Koperasi Setiakawan terpilih sebagai Organisasi Mitra Pembangun terbaik.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan, dalam sambutannya menyebutkan bahwa pencapaian Biru menunjukkan pentingnya pengembangan kapasitas sumber daya yang memberikan hasil nyata.
"Kerjasama multi-aktor antara Biru dan SNV, pemerintah, mitra pembangun, koperasi dan lembaga penyedia kredit ini telah berhasil menyediakan energi baru terbarukan biogas bagi lebih dari 4,000 rumah tangga peternak dalam jangka waktu dua setengah tahun.” lanjut Robert de Groot, manajer Hivos.
Saat ini Biru sudah membangun 4.133 unit reaktor biogas, dengan dibantu oleh 39 organisasi mitra pembangunan. Ia juga melakukan pelatihan kepada 475 orang pembangun serta 102 orang supervisor.
Sumber: biru
< Prev | Next > |
---|