Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Menangkap Energi Tanpa Kabel

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail


> Profesor Manos, memperlihatkan perangkat scavenging energy

Manos Tentzeris, Profesor dari  Georgia Tech School of Electrical and Computer Engineering, bersama dengan Rushi Vyas, seorang mahasiswa pascasarjana, telah berhasil menangkap energi yang ditransmisikan oleh jaringan telepon seluler (ponsel). Ia menggunakan perangkat scavenging yang dapat menyalakan sensor nirkabel (wireless sensor) dan mikroprosesor.

Dikatakan Tentzeris, sistem komunikasi satelit, televisi dan pemancar jaringan telepon seluler semuanya memancarkan energi di berbagai rentang frekuensi. Perangkat scavenging mampu menangkap energi ini dan mengkonversinya dari AC ke DC, kemudian menyimpannya di kapasitor dan baterai.

Teknologi ini dapat memanfaatkan frekuensi dari radio FM sampai radar—100 MegaHertz (MHz) sampai 15 GigaHertz (GHz). Sementara itu, frekuensi televisi dapat menghasilkan ratusan microwatt listrik, dan sistem multiband dapat menghasilkan satu milliwatt atau lebih.

"Kami sekarang dapat membuat sirkuit yang mampu berfungsi hingga 15 GHz sampai 60 GHz menggunakan cetakan polimer," kata Vyas pada jumpa pers tanggal 8 Juli 2011.

Sebuah sensor nirkabel yang memantau suhu lingkungan, telah berhasil menggunakan energi elektromagnetik yang diambil dari sebuah stasiun televisi yang jauhnya setengah kilometer.

Nantinya, perangkat yang bersifat self-powered, paper-based, dan tanpa kabel ini dapat digunakan oleh pihak keamanan bandara untuk mendeteksi potensi ancaman, mengidentifikasi bahan kimia, dan perangkat bio-metering di bidang medis.

Selain itu, desain berbiaya rendah dari polimer tipis dan dicetak menggunakan tinta (inkjet) membuat sensor ini bisa dijangkau kalangan luas.

Sumber:Majalah Energi Edisi Agustus 2011

.
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi