Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Biodiesel dari Buaya

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail


>Ilustrasi - Buaya

Amerika Serikat. Di tengah kekhawatiran bahwa menggunakan kedelai dan tanaman pangan lainnya untuk memproduksi bahan bakar biodiesel akan menaikkan harga makanan, para ilmuwan telah mengidentifikasi bahan baku baru yang tidak umum sebagai bahan bakar yaitu lemak buaya.

Laporan yang dilansir pada Journal Industrial and Engineering Chemistry Research mendokumentasikan tentang kesesuaian lemak buaya untuk dijadikan produksi biodiesel, sebagaimana dijelaskan di situs biofueldaily 22 Agustus 2011.

Rakesh Bajpai dan rekannya mencatat bahwa sebelumnya sebagian besar dari 700 juta galon biodiesel yang diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 2008 berasal dari minyak kedelai.

Mereka mencari sumber biodiesel yang tidak berasal langsung dari makanan dengan mengidentifikasi sejumlah sumber seperti dari sisa minyak penggorengan restoran cepat saji sampai ke air limbah.

Setelah mencari-cari, para ilmuwan kemudian menyadari bahwa lemak buaya dapat dimasukan dalam daftar sumber biodiesel. Setiap tahunnya, industri daging buaya membuang sekitar 15 juta pon lemak buaya ke tempat pembuangan.

Dalam percobaan laboratoriumnya, mereka menunjukan cara mengekstrak minyak dari lemak buaya dan dengan mudah mengkonversinya menjadi biodiesel. Minyak tersebut ternyata lebih cocok untuk produksi biodiesel dibandingkan minyak dari beberapa lemak hewan lainnya.

"Biodiesel-buaya" ini serupa dengan komposisi biodiesel dari kedelai dan hampir memenuhi semua standar resmi untuk biodiesel berkualitas tinggi.

Sumber: biofueldaily
.
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi