|
telf aja ke nomer len +6222 5202682
minta disambungkan dengan bagian pemasaran ,Pak Agus Iswanto.
O ya, kalau solar module yang sudah existing di TF tuh di sebelah mananya ya? buat supply kelistrikan bagian mana?
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 22:17
by Satrio Anindito
|
|
Ada, ini saya ambilkan dari brosurnya ya..

|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 21:23
by Satrio Anindito
|
|
Saya juga kebetulan kerja di anak perusahaannya PT. LEN, memang saya akui harga module disini relatif tinggi. Tetapi harga modul untuk yang sekarang2 sudah tidak semahal yang dulu lagi, karena kalau harganya masih mahal PT.Len tidak bisa bersaing lagi. Kemarin teman saya meminta penawaran harga ke PT.LEN, untuk modul yang 100 Wp ditawarkan Rp. 3 juta. Jika dianggap 1$ = Rp 9100, maka harganya adalah sekitar 3,3/Wp.
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 21:05
by Satrio Anindito
|
|
Ya cuma sistem PLTS yang umum aja sih , spt PLTS terpusat, hybrid, lampu jalan, SHS.
Masalah nonteknis nya ya itu, masalah klasik di dalam dunia tender/lelang pemerintahan, kalau Pak Irsyad pernah ikut tender di instansi pemerintahan pasti tau mengenai hal tsb.
Tapi ya bagaimana lagi,memang spt itulah di Indonesia dan posisi saya di perusahaan ini jg hanya staff biasa, belum bisa mengambil keputusan..hehehe..
Saya pengin sih bareng2 sama alumni ITB yg lain membuat proyek yang sehat, yang mengutamakan kemajuan teknologi tanpa mengesampingkan profit, seperti membangun power plant berbasis renewable energy dalam kapasitas besar.
O iya salam kenal Pak Irsyad, saya Satrio alumni TF ITB angkatan 2005.
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 20:27
by Satrio Anindito
|
|
iya makanya itu, kalau kita mau melawan tantangan tersebut, kita tidak boleh tergantung dengan APBN. APBN Indonesia belum saatnya difokuskan untuk pembangunan renewable energy system, karena seperti saya katakan sebelumnya masih banyak aspek lain yang lebih penting yang belum dibangun oleh pemerintah.
Pada saat ini, proyek2 PLTS yang ada di Indonesia mungkin 90% berasal dari APBN, dan ketika APBN tersebut tidak turun semua seperti pada tahun 2010 ini, maka para kontraktor2 solar cell pada kalang kabut. Perusahaan2 yang bergerak di bidang renewable energy di Indonesia bisa dikatakan semuanya perusahaan kontraktor, jadi mereka bekerja ketika ada pihak yang mengorder ,pihak tsb bisa berupa pemerintah,CSR,BUMN, dll. Saya tau benar tentang ini, karena saya sendiri bekerja pada perusahaan spt itu, dan saya lebih dipusingkan oleh masalah non teknis ldibandingkan masalah teknisnya.
Jadi yang saya harapkan adalah bisnis renewable energy di Indonesia bukanlah hanya sebatas kontraktor saja, tetapi juga owner. Perusahaan membangun solar power plant dalam skala besar kemudian menjual hasil energi listriknya kepada masyarakat dengan harga yang bersaing dengan PLN. Untuk menjadi seperti itu, dibutuhkan investasi yang sangat besar dan dibutuhkan juga regulasi dari pemerintah yang tidak berbelit-belit.
Bagaimana? tertantang?
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 17:14
by Satrio Anindito
|
|
Ya emang susah sih tinggal di negara berkembang, masih banyak aspek lain yang harus dipikirin selain renewable energy..heehehe
Sebenarnya ga harus pemerintah yang mengadakan proyek PLTS, biasanya kalau pemerintah orientasinya memberikan bantuan peningkatan infrastruktur kepada masyarakat (ini yang ada di Indonesia saat ini), sedangkaan pihak swasta mungkin bisa dengan membangun solar power plant, dengan biaya sendiri, kemudian menjual hasil listriknya ke konsumen (ini belum ada di Indonesia). CMIIW
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 29 Oct 2010 03:58
by Satrio Anindito
|
|
Irsyad Nashirul Haq wrote:
Sampai saat ini yang saya tau baru di ITB ada yang membuat seperti ini di Gedung PAU, tapi saya belum tahu siapa yang menelitinya.
Kalau penelitian di luar negeri yang paling terdepan di CSP ini adalah di Amerika di National Renewable Energy Laboratory ( www.nrel.gov/csp/)
wah baru tau di PAU ada juga ya yang meneliti CSP. Kalau di Indonesia belum ada ya power plant berbasis CSP?
|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 28 Oct 2010 23:44
by Satrio Anindito
|
|
Concentrate Solar Power(CSP) digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari energi panas biasanya dihasilkan melalui uap. Sistem CST menggunakan lensa atau cermin untuk memberikan fokus ke titik tertentu. Lampu terkonsentrasi kemudian digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkit listrik konvensional (semacam boiler).
Gambar di bawah ini adalah CSP :
Jadi CSP ini cara kerjanya berbeda dengan solar module.. Jika solar module menerima cahaya kemudian dikonversikan menjadi energi listrik melalui cell nya (baik pollycrystalline, monocrystalline, atau thin film), maka CSP dengan memfokuskan cahaya matahari melalui cermin-cermin yang berjumlah banyak ke arah boiler yang kemudian menghasilkan listrik.
Saya tahu CSP baru baca-baca artikel di internet dan nonton Nat Geo saja, ada yang sudah pernah penelitian langsung mengenai CSP? mungkin bisa share di sini.

|
Ada yang tau Concent ...
|
Posted 28 Oct 2010 23:16
by Satrio Anindito
|
More |