Solar cell adalah alat yang digunakan untuk mengubah secara langsung energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek photovoltaic. Efek ini pertama kali dikenali oleh fisikawan asal Prancis, A. E. Becquerel, pada tahun 1839. Solar cell pertama baru dibuat pada tahun 1883 oleh Charles Fritts. Dia melapisi semikonduktor berbahan selenium dengan lapisan emas yang sangat tipis untuk membuat junction. Akan tetapi, alat ini memiliki tingkat efisiensi yang rendah, yaitu sebesar 1%. Solar cell dengan efisiensi yang lebih tinggi pertama kali dibuat oleh Chapin, Fuller, dan Pearson pada tahun 1954. Mereka membuat solar cell-nya dengan menggunakan silicon untuk membuat p-n junction.
Solar cell memiliki banyak kelebihan dibandingkan sumber energi listrik lainnya, walaupun masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari solar cell.
1. Kelebihan
- Tanpa biaya bahan bakar
- Sumber energi terbarukan, yaitu matahari
- Bersih, tidak menghasilkan polusi
2. kekurangan
- Saat ini solar cell masih cukup mahal
- Hanya bisa menghasilkan listrik pada siang hari pada kondisi cerah
- Menggunakan bahan kimia berbahaya dalam pembuatannya.
Cara kerja solar cell diawali oleh tumbukan foton dari cahaya matahari dengan solar panel dan diserap oleh material semikonduktor. Selanjutnya, elektron terlepas dari atomnya dan bergerak bebas melalui material untuk menghasilkan energi listrik. Karena komposisi khusus dari solar cell, elektron cuma dapat bergerak satu arah. Akhirnya, solar cell mengkonversi energi cahaya menjadi sejumlah energi listrik dc yang cukup untuk dimanfaatkan. Dalam melakukan kerja ini, solar cell membutuhkan thin-film sebagai bagian utama untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik tersebut.
Saat ini, solar cell yang telah banyak digunakan secara luas adalah solar cell berbasis CIGS (copper indium gallium deselenide) thin-film. Solar cell jenis ini umumnya memiliki efisiensi sebesar 20%, walaupun secara teoritis dapat memiliki efisiensi sebesar 30%. Keuntungan penggunaan CIGS untuk solar cell adalah harga yang lebih murah dibandingkan dengan solar cell dengan bahan baku silicon wafer. Hal ini disebabkan penggunaan lebih sedikit material dan biaya fabrikasi yang berujung pada biaya manufaktur yang lebih rendah. Selain itu, CIGS memiliki band-gap material langsung yang dapat menyerap sebagian besar cahaya matahari walaupun ketebalan lapisan CIGS-nya hanya 1-2 mikrometer. CIGS thin-film juga fleksibel, berbeda dengan silicon wafer yang rigid, sehingga dapat diletakkan pada permukaan-permukaan yang tidak datar.
Teknologi solar cell makin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Kemampuannya dalam menghasilkan energi listrik menyebabkan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan air, memasak, distilasi dan pemurnian air, dan desalinasi. Yang pasti, teknologi solar cell memberikan kontribusi besar dalam menyediakan energi alternatif yang ramah lingkungan.
Sumber:
en.wikipedia.org/wiki/Thin_film_solar_cell
en.wikipedia.org/wiki/solar_cell
www.alternative-energy-news.info/breakth...in-film-solar-cells/
science.howstuffworks.com/environmental/...-film-solar-cell.htm
www.unisci.com/stories/20013/0828016.htm