Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Welcome, Guest
Username Password: Remember me

Jagung, Makanan Pokok, Makanan Ternak dan Energi
(1 viewing) (1) Guest
Diskusi seputar energi yang dihasilkan dari sumber bio energi seperti biomass dan biogas.
  • Page:
  • 1

TOPIC: Jagung, Makanan Pokok, Makanan Ternak dan Energi

Jagung, Makanan Pokok, Makanan Ternak dan Energi 19 Sep 2010 16:53 #208

Tanaman jagung memiliki nilai ekonomis yang tinggi, selain buahnya yang menjadi makanan pokok di berbagai daerah di Indonesia, hasil ikutannya pun memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti batang dan daun jagung yang masih muda dikenal sebagai jerami jagung dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. Selain sebagai pakan hijauan ternak, jerami juga dapat digunakan sebagai pakan olahan ternak dalam bentuk hay dan silase. Sisa buah tongkol jagung pun dapat diolah kembali menjadi bahan bakar.
images.jpg

Jagung adalah salah satu produk pertanian yang banyak dihasilkan di negara Indonesia. Pada tahun 2004 produksi jagung nasional mencapai 11.225.243 ton dan meningkat menjadi 12.523.894 ton pada tahun 2005. Pemanfaatan jagung saat ini sangat beraneka ragam mulai dari bahan pangan hingga bioenergi. Buah jagung terdiri dari 30% limbah yang berupa tongkol jagung. Jika dikonversikan dengan jumlah produksi jagung pada tahun 2004 maka negara Indonesia berpotensi menghasilkan tongkol jagung sebanyak 3.757.000 ton. Jumlah limbah tersebut sangat banyak dan akan menjadi sangat potensial jika dapat dimanfaatkan secara tepat.

Pada tahun 2006, luas panen jagung 3,5 juta hektar dengan produksi rata-rata 3,47 ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Dari hasil produksi ini limbah batang dan daun jagung kering sebesar 3,46 ton/ha, jika di konversikan dengan nilai kalori yaitu 4370 kkal/kg dan potensi limbah batang dan daun jagung kering yaitu sebesar 66,35Gj. Potensi energy limbah komoditas jagung sangat besar dan akan terus meningkat , oleh karena itu pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk mendapatkan keuntungan optimal.
tias-20100921.jpg

Bentuk energi yang dapat terbentuk dari jagung ini bermacam-macam, baik bahan bakar bentuk padat, bahan padat untuk proses pirolisa dan gasifikasi, ethanol dan 2,3 butanadiol, dan biodiesel.

Bahan bakar padat

Sifat tongkol jagung dengan karbon yang tinggi, dapat digunakan untuk pembentukan arang menggunakan prinsip karbonasi cepat, dimana terjadi proses pembakaran pada suhu tinggi denan udara yang terbatas.

Energi termal dari hasil pembakaran merupakan teknologi konbersi biomasa paling tua, dan menghasilkan efisiensi panas yang kecil berkisar 12%. Pemanfaatan panas langsung dari pembakaran ini yaitu untuk memasak atau pengeringan dengan menggunakan tungku. Jika panas yang dihasilkan untuk memanaskan ketel uap maka dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga mekanis atau listrik.

Bahan padat untu proses pirolisa dan gasifikasi

Pirolisa yaitu proses pemanfaatan limbah dengan cara pembakaran tidak sempurna pada suhu rendah. Pirolisa ini menghasilkan gas, minyak cair dan arang. Gas yang terbentuk dapat digunakan untuk mengahsilkan udara panas, menggerakan motor atau membangkitkan tenaga listrik.

Limbah jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada untuk proses thermal gasifikasi. Proses gasifikasi terjadi pada pembakaran tidak sempurna pada suhu tinggi, hasil dari proses gasifikasi ini menghasilkan produk tunggal berupa gas. Gas yang diperoleh ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan udara panas, menggerakan motor dan pembangkit listrik. Efisiensi panas pada gasifikasi ini sebesar 50-70%.

Ethanol dan 2,3 butanadiol

Tongkol jagung yang komponennya adalah lignin, hemiselulosa dan selulosa dapat dikembangkan sebagai xilan. Xilan yang diekstrak dapat menghasilkan selulosa dan dapat dimanfaatkan menjadi etanol. Etanol dihasilkan dengan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Sebelum di fermentasi, selulosa tersebut dihidrolisis terlebih dahulu menjadi gula-gula sederhana (glukosa dan fruktosa). Hidrolisis dapat dilakukan dengan penambahan asam atau secara enzimatis. Substrat yang dihidrolisa dengan enzim akan menghasilkan etanol yang lebih banyak daripada substrat yang dihidrolisa dengan asam.

Peggunaan ethanol sebagai bahan bakar baik sebagai campuran bahan bakar bensin dan solar atau sebagai pengganti bensin telah dilakukan beberapa Negara. Bioetanol hasil fermentasi jagung ini dapat digunakan sebagai pengganti premium, karena jagung berpotensi memproduksi etanol lebih baik dan biaya produksi yang murah.

Biodiesel

Proses pembuatan biodiesel ini ada empat cara yaitu: minyak digunakan langsung atau sebagai bahan campuran, microemulsi, pirolisa, dan transesterifikasi. Proses yang paling umum yaitu transesterifikasi. Proses ini, reaksi bertahap sehingga menghasilkan fatty acid esters. Penggunaan minyak atau minyak bekas secara langsung dapat dilakukan, namun dapat mengkontaminasi oli pelumas dan dapat mengakibatkan tingginya karbon deposit karena viskositas bahan yang tinggi.

Komoditas jagung sangat potensial sebagai pengahasil biodiesel, hanya saja banyaknya komoditas jagung dan harga minyak jagung cukup mahal, sehingga pengembangannya untuk biodiesel tidak dapat diperlakukan sebagai sumber utama bahan bakar.


sumber:
www.disnak-jatim.go.id/web/index.php/Art...k/Jerami-Jagung.html
boskhamim.wordpress.com/2008/10/29/klobo...sa-jadi-bahan-bakar/
www.togarsilaban.com/2008/04/01/jagung-a...makanan-dan-biofuel/
www.otakku.com/2008/05/11/ethanol-sebaga...an-bakar-alternatif/
elovan.blogspot.com/2008_02_01_archive.html
widodo, Teguh Wikan, Asari A. Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnya
uminoty.wordpress.com
Last Edit: 22 Sep 2010 03:06 by rania tiasundari.

Re:Jagung, Makanan Pokok, Makanan Ternak dan Energi 19 Sep 2010 16:57 #209

gambar yg ke dua salah harusnya (kehapus)
jadi itu gambar grafik potensial energi dari limbah jagung terhadap provinsi yg berpotensi menghasilkan jagung.
Last Edit: 19 Sep 2010 17:06 by rania tiasundari.

Re:Jagung, Makanan Pokok, Makanan Ternak dan Energi 19 Sep 2010 17:04 #210

Gambarnya tadi ga keluar lagi
tias.jpg
  • Page:
  • 1
Time to create page: 0.11 seconds
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi