Jumat (21/1/2011) yang lalu saya ikut acara
"“Lokakarya Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi"
majalahenergi.com/nasional/klaster-energi-baru-terbarukan-itb
terus liat para dosen dan penelitinya sangat antusias sekali membahas EBT ini,
begitu juga dengan perwakilan dari Dirjen EBTKE salah satunya Pak Bambang kalau tidak salah.
Pak Ahmad Nurudin dari TF memaparkan tentang Klaster Surya ITB, dimana mengarah kepada penelitan pembuatan sel surya berbahan dasar hemat biaya, yaitu pembuatan silikon dari sekam padi, dan dye-sensitized solar cell (DSSC) yang memanfaatkan bahan organik seperti curcuma dan ketan hitam. Selain itu dijelaskan pula tentang penelitian di tingkat aplikasi, yaitu sistem PLTS yang memiliki fasilitas monitoring secara wireless untuk mengevaluasi kinerja PLTS secara on-line dan realtime.
Yang cukup menarik juga daru paparan Pak Dwi Sasongko, tapi bukan tentang energi surya. Beliau menjelaskan tentang salah satu proyek Likuifaksi Batubara yang cukup besar untuk di Indonesia akan tetapi proyeknya di gagalkan, jadi penasaran kenapa di gagalkannya, terus menurut dia Investornya ga jadi nge-invest katanya. Kenapa Ya?