Ponsel dengan Tenaga Bio Battery (Coca-cola)
Untuk tugas Topik Khusus A
Nama : Arianda Akbar
NIM : 13307010
Suatu ide yang sangat menarik dan inovatif menurut saya, menggunakan minuman (yang mengandung gula) sebagai pengganti baterai konvensional. Kosep ini dikembangkan oleh Daizi Zheng dengan menggunakan minuman ringan yang biasa kita temukan sehari-hari yaitu coca-cola. Baterai konvensional selain menggunakan biaya pembuatan yang mahal juga tidak ramah lingkungan. Maka dengan inovasi menggunakan bio battery ini selain ramah lingkungan, sumber energi ponsel juga didapatkan dengan mudah (lebih mudah menemukan pedagang minuman bergula dari pada pedagang baterai)
Berikut ini beberapa gambar ponsel yang di desain oleh Daizi Zheng untuk ponsel Nokia:
Konsep dasarnya adalah menggunakan bio baterai untuk menciptakan lingkungan bebas polusi. Bio baterai energi yang ramah lingkungan dengan menghasilkan listrik dari karbohidrat (saat ini menggunakan gula) dan menggunakan enzim sebagai katalis. Dengan menggunakan bio baterai sebagai sumber tenaga ponsel, itu hanya membutuhkan minuman gula dan akan menghasilkan sisa air dan oksigen ketika baterai sudah habis.
Dan seseorang nara sumber (prasetya17 via kaskus) Ponsel Daizi Zheng ini bisa beroperasi tiga hingga empat kali lebih lama ketimbang baterai ponsel Lithium-Ion biasa. Tapi, ponsel ini masih belum dijual secara luas, karena masih merupakan ponsel konseptual yang ia rancang untuk Nokia.
Mekanisme Bio Battery
‘Bio battery’ gula ini memiliki anoda yang terdiri dari enzim pengolah gula dan mediator, dan katoda yang terdiri dari mediator dan enzim pengurang oksigen serta pemisah selofan di kedua sisi. Anode menghasilkan elektron dan hidrogen dari glukosa melalui proses berikut:
Ion hidrogen dari proses ini akan bergerak ke katoda melalui separator. Kemudian ketika sampai di katoda, ion hidrogen dan elektron akan menyerap oksigen dari udara untuk menghasilkan air:
Perkembangan bio battery
Salah satu pengembang yang cukup serius mengembangkan bio battery ini adalah Sony. Sampai April 2010 Sony dapat menciptakan bio battery dengan daya 10mW/cm
2(electrode area). Bio battery kembangan Sony ini sudah dipamerkan pada expo-expo maupun forum international dan diharapkan bahwa bio battery ini merupakan salah satu solusi energi yang ramah lingkungan dan dapat digunakan oleh gadget-gadget yang lebih besar seperti laptop atau netbook.
Dan untuk yang mau mengembangkan dengan mengutip dari website Sony (walau saya tidak terlalu mengerti

) tapi ada beberapa hal yang dapat diperhatikan antara lain adalah:
Untuk pengembangan ‘bio battery’ ini ada hal-hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Adanya teknologi untuk meningkatkan imobilisasi enzim dan mediator pada elektroda.
Agar penggunaan efektif glukosa terjadi, anoda harus memiliki mediator dan enzim konsentrasi tinggi dengan aktivitas yang tetap. Teknologi ini memakai dua polimer untuk merangkai komponen ke anoda. Tiap polimer bermuatan berlawanan sehingga interaksi elektrostatis antar dua polimer mengamankan enzim dan mediator. Kesetimbangan ionik dan dan imobilisasi telah dioptimalkan untuk pengekstrakan elektron dari glukosa secara efisien.
2. Struktur katoda untuk penyerapan oksigen yang efisien.
Air dalam katoda penting untuk menjamin kondisi optimal untuk reduksi oksigen secara efisien. ‘Bio battery’ memakai elektroda karbon berporos yang memuat enzim terimobilisasi dan mediator yang dipartisi menggunakan pemisah selofan. Optimisasi struktur elektroda dan proses pemeliharaan tingkat air yang sesuai dapat meningkatkan reaktivitas katoda.
3. Optimisasi elektrolit untuk memenuhi struktur sel ‘bio battery’
Penyangga fosfat 0.1 M biasanya dipakai pada penelitian enzim, tapi penyangga dengan konsentrasi tinggi 1.0 M digunakan pada ‘bio battery’. Ini berdasarkan penelitian bahwa tingkat konsentrasi tinggi sangat efektif untuk menjaga aktivitas enzim dalam elektroda.
4. Sel uji dengan daya output tinggi dan ukuran yang diinginkan.
Sel uji dengan daya tinggi dan ukuran ‘bio baterry’ yang sesuai telah diproduksi dengan pemanfaatan teknologi ini. ‘Bio battery’ ini tidak memerlukan penyampuran, atau konveksi larutan glukosa atau udara; sebagai baterai pasif, cara kerjanya hanya menyuplai larutan gula ke unit baterai. Sel kubik menghasilkan 50 mW yang merupakan daya output terbesar diantara baterai tipe pasif dengan ukuran sekitar 39 mm setiap rusuknya. Dengan merangkai 4 sel kubik mampu untuk menyalakan walkman dan sepasang speaker. Tempat ‘bio battery’ gula ini terbuat dari plastik berbahan tumbuhan dan didesain dengan citra sel biologi.
sumber: