Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

• Wacana Bioenergi
Melihat peluang saat ini diperkirakan dalam beberapa dekade kedepan bionergi akan menjawab kebutuhan dunia terhadap energi terbarukan. Disamping memenuhi kebutuhan, bioenergi juga bisa memberi kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan global, seperti global warming. Bahkan salah satu organisasi PBB yang bernama FAO (food and agriculture organization) menyimpulkan bioenergi ini bisa mengatasi masalah sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, kelaparan, dan juga pengangguran.
Hutan, lahan pertanian, dan limbah organik saat ini menjadi sektor utama penghasil biomassa sebagai sumber daya bioenergi. Sekarang biomassa bisa memenuhi kebutuhan energi dunia sebesar 10% yaitu 50 EJ/tahun, yang mana penggunaan biomassa ini masih dalam bentuk konvensional yaitu sebagai bahan penghasil panas atau bahan bakar padat. Diperkirakan tahun 2050 produksi energi oleh biomass bahkan bisa mencapai 250 EJ/tahun dari kebutuhan total energi dunia sebesar 1000 EJ/tahun, artinya 25 % kebutuhan energi dunia bisa terpenuhi oleh biomass. Sebagaimana dilaporkan oleh asosiasi energi internasional (IAE) yang terdiri dari 23 negara.

• Konversi dari biomassa menjadi bioenergi



Biomassa yang kering bisa dimanfaatkan sebagai sampingan bahan bakar, seperti pembakaran dengan menggunakan batu bara yang disebut dengan co-firing/co-combustion. Departemen Energi Amerika mengatakan proses ini bisa menghemat penggunaan batu bara sebesar 20% dan juga signifikan dalam mengurangi emisi pembakaran. Biomassa yang dipakai adalah rumput jenis switchgrass (panicum virgatum), dengan keunggulannya yang bisa meningkatkan CHP (coefficient heat performance). Kemudian ada biomassa yang bisa menghasilkan alkohol jenis metanol atau etanol melalui proses anaerobic digestion dengan memanfaatkan bakteri atau enzim. Alkohol ini bisa langsung digunakan sebagai biofuel atau dicampur dengan gasoline akan menjadi gasohol yang memiliki nilai oktan yang lebih tinggi. Saat ini jenis biomassa yang efisien dalam menghasilkan alkohol berasal dari ekstrak tebu, jagung, dan kelapa sawit Dengan anaerobic digestion juga bisa dihasilkan gas jenis metana, memakai biomassa seperti kotoran hewan ternak atau limbah organik. Biogas ini cukup familiar di kalangan masyarakat karena proses produksinya yang mudah dan aplikatif, setidaknya biogas bisa memenuhi kebutuhan energi skala rumah tangga atau komunitas.

• Tantangan bioenergi
Pengembangan bioenergi akan berdampak pada sektor pertanian dan juga kehutanan. Karena melalui 2 sektor ini biomassa bisa diproduksi. Sehingga masyarakat disatu sisi dituntut untuk memenuhi kebutuhan pangan disi lain juga dituntut untuk memenuhi kebutuhan energi. Tantangan yang saat ini nyata dirasakan adalah naiknya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) akibat meningkatnya permintaan terhadap biofuel seperti yang dilaporkan oleh market review bank dunia pada tahun 2007. Sebagaimana kelapa sawit nanti diperkirakan harga gula tebu dan gula jagung juga dipengaruhi oleh harga pasar dari biofuel. Kemudian dibutuhkan juga subsidi yang besar dari negara terhadap petani dalam memproduksi biofuel.

Jalur perdagangan utama biomassa




Referensi:
1.barifin.multiply.com/journal/item/27/Tan...i_Praksis_Kebijakan_
2. www.solarpowerwindenergy.org/2010/02/20/...biomass-into-energy/
3. www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1121436790
4. damzone89.wordpress.com/2010/03/18/indon...ung-bioenergi-dunia/
5.www.globalbioenergy.org/uploads/media/09...us_and_prospects.pdf