Tugas1 TF4119-Topik Khusus A (Energi)
Asni Jatiningasih/ 13307032
Sebuah eco-
nightclub “
Surya” di London, Inggris, memanfaatkan energi gerakan para
clubbers untuk menghasilkan listrik. Lantai disko yang telah dipasangi pegas dan material piezoelektrik ini mengubah energi kinetik dari hentakan kaki para
clubbers yang berdisko menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk keperluan elektrik
club tersebut. Aksi
sustainable nightclub ini tidak hanya dilakukan oleh
nightclub di Inggris tetapi juga oleh “
Sustainable Dance Club” di Rotterdam, Belanda. Pemilik
club tersebut, bahkan, memanfaatkan listrik yang dihasilkan untuk mengaktifkan
microchip yang mengontrol nyala
array LED (
Light-Emitting Diode) yang disusun menyerupai baterai raksasa sehingga memungkinkan
clubbers melihat hasil energi yang mereka hasilkan. Energi listrik tersebut memang disimpan dalam baterai, sehingga selama para
clubbers berdisko, pergerakan di lantai akan secara konstan mengisi baterai. Semakin banyak orang berdisko, semakin banyak energi yang dihasilkan. Dengan lantai piezoelektrik tersebut, 60% kebutuhan energi
club tersebut dapat terpenuhi.
Gbr1.Display Baterai, Club Watt, Belanda
Bagaimana energi kinetik/mekanik dapat diubah menjadi energi listrik? Material piezoelektrik, berupa kristal atau keramik, memiliki kemampuan menghasilkan arus dalam jumlah kecil ketika dikenai tekanan mekanikal seperti dorongan, hentakan, tekukan, atau putaran. Kumpulan dari material-material piezoelektrik yang diletakan saling berdekatan pada area yang banyak dilalui manusia ini berpotensi menghasilkan daya listrik yang cukup besar.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) milik NASA mengestimasi bahwa setiap satu langkah dapat menghasilkan 1 sampai 2 watt listrik. Bayangkan dengan 85.162.203 langkah pada kerumunan manusia, listrik yang dihasilkan bahkan cukup untuk meluncurkan sebuah pesawat ruang angkasa!
Gbr2. Cara Kerja Lantai Piezoelektrik
Menjadi Sumber Inspirasi
Instalasi bahan piezoelektrik pada lantai ini menjadi inspirasi konsep “
crowd farming”, memanen energi dari langkah manusia pada area yang ramai dilalui manusia (
crowded). Tidak terbatas pada
nightclub, fasilitas-fasilitas publik yang selalu ramai dikunjungi orang seperti stasiun kereta api dan bandara berpotensi untuk dipasangi lantai dengan sistem piezoelektrik.
The East Japan Railway Company bekerja sama dengan para peneliti Universitas Keio, Jepang, misalnya, memasang karpet piezoelektrik pada lantai di gerbang tiket dan area lain di Stasiun Tokyo yang ramai oleh orang yang berlalu-lalang. Sistem piezoelektrik ini mampu mensuplai listrik 1400 kW, pada kondisi normal
trafffic, yang dapat menyediakan energi listrik untuk semua
display di stasiun tersebut.
Gbr3. Instalasi Karpet Piezoelektrik di Gerbang Tiket Stasiun Tokyo
Apakah harus selalu langkah manusia? Mengacu pada sistem kerja piezoelektrik sebelumnya, muatan listrik dapat dipicu oleh sumber-sumber penghasil tekanan mekanik, tidak terbatas hanya pada langkah manusia. Rel kereta api, landasan terbang pesawat, dan jalan raya dengan volume kendaraan yang besar bahkan merupakan sumber-sumber potensi tekanan mekanik yang lebih besar. Sebagai contoh, di Israel, para
engineer Israel melakukan tes terhadap 100 meter jalan raya yang telah terpasang dengan jaringan
Piezo Electric Generators(IPEG
TM). Seberapa besar energi listrik yang dihasilkan bergantung kepada massa kendaraan, gerakan, vibrasi, dan perubahan temperatur. Semakin berat kendaraan dan semakin banyak voulme kendaraan yang berlalu-lalang, maka semakin banyak energi listrik yang dapat dipanen. Menariknya, sistem ini tidak hanya meng-
capture energi yang dibuang oleh kendaraan selama melaju pada jalan raya ber-piezoelektrik tetapi juga dapat menyediakan informasi massa, frekuensi, kecepatan dan jarak antar kendaraan. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, “
smart road” tersebut dapat menjadi sistem manajemen lalu lintas yang terintegrasi. Belum lagi, listrik yang dihasilkan dapat disalurkan ke grid listrik ataupun digunakan untuk kepentingan penerangan jalan dan kepentingan infrastruktur lainnya. Mengenai instalasi, instalasi sistem ini dapat dilakukan pada jalan raya yang akan dibangun ataupun jalan raya yang
existing.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Keterbatasan sistem piezoelektrik ini, seperti halnya keterbatasan pada hampir semua sumber energi alternatif terbarukan, yaitu ketika “
trigger” (cahaya matahari, angin, langkah manusia, dll) hilang, kapasitas pengisian energi pada media penyimpanan (misalnya baterai) akan menurun secara drastis. Tantangan lainnya, yaitu masih terbatasnya material piezoelektrik di pasaran sehingga menyebabkan harga bahan piezoelektrik masih belum kompetitif dibandingkan fossil fuel.
Namun demikian, penelitian mengenai bahan piezoelektrik dan teknologi penggunaannya terus dikembangkan oleh para peneliti di universitas dan di industri. Misalnya, untuk panel piezoelektrik di Stasiun Tokyo yang masih dilapisi karet, di masa yang akan datang akan dikembangkan menyerupai keramik lantai seperti keramik lantai yang dipakai di permukaan lainnya di stasiun.
Adapun prospek pengembangan sumber energi alternatif ini di Indonesia sendiri cukup besar, mengingat Indonesia memiliki “
People Power” dengan populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Indonesia juga tengah gencar membangun infrastruktur-infrastruktur publik yang memerlukan sumber energi independen.
Sumber:
www.inhabitat.com/2008/07/16/green-a-go-...ons-first-eco-disco/
urbanneighbourhood.com/?p=1277
science.howstuffworks.com/environmental/...ic-energy-crisis.htm
urbanneighbourhood.com/?p=1997
news.softpedia.com/news/Tokyo-Railway-Wi...nerators-99373.shtml
www.renewablesbiz.com/article/09/04/brea...tainable-development
www.gizmag.com/piezoelectric-road-harves...e-electricity/10568/